Wali Murid Minta Seleksi SMA Taruna Nusantara Diperketat
- Antara/ Hari Atmoko
VIVA.co.id – Kasus pembunuhan yang menewaskan Kresna Wahyu Nurachmad (15), seorang siswa kelas 1 SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, menjadi trauma tersendiri bagi siswa SMA Taruna Nusantara lainnya. siwa lain. Hal serupa pun juga diungkapkan orang tua siswa yang sempat khawatir dengan kabar kejadian tersebut.
Namun, usai polisi berhasil menangkap dan menetapkan tersangka, pihak wali murid pun mengaku lega dan tak khawatir lagi.
"Yah awalnya khawatir, tapi setelah polisi berhasil menangkap pelakunya jadi lega," kata Nyoman Kertia, salah seorang perwakilan orang tua, Rabu 5 April 2017.
Ia pun berharap pihak SMA Taruna Nusantara agar pada saat seleksi perlu diperketat lagi. "Pada seleksi psikolog harus diperketat lagi kepada anak didik agar tak terjadi lagi," katanya.
Untuk diketahui, Kresna Wahyu Nurachmad (15), pelajar kelas 1 SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah ditemukan tewas bersimbah darah di tempat tidurnya, di Graha 17, Komplek Asrama SMA Taruna Nusantara.
Dalam kasus tersebut, aparat kepolisian menetapkan satu orang tersangka dengan inisial AMR, yang tak lain teman sekolah korban. Selain menetapkan satu tersangka, petugas kuga mengamankan barang bukti berupa pisau dapur dan pakaian tersangka.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka AMR terpaksa mendekam di tahanan Polres Magelang dan dijerat pasal 338 KUHP jo Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan dan pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal seumur hidup.
Kasus pembunuhan yang menewaskan Kresna Wahyu Nurachmad (15), seorang siswa kelas 1 SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, menjadi trauma tersendiri bagi siswa SMA Taruna Nusantara lainnya. siwa lain. Hal serupa pun juga diungkapkan orang tua siswa yang sempat khawatir dengan kabar kejadian tersebut.
Namun, usai polisi berhasil menangkap dan menetapkan tersangka, pihak wali murid pun mengaku lega dan tak khawatir lagi.
"Yah awalnya khawatir tapi setelah polisi berhasil menangkap pelakunya jadi lega," kata Nyoman Kertia, salah seorang perwakilan orang tua, Rabu 5 April 2017.
Ia pun berharap pihak SMA Taruna Nusantara agar pada saat seleksi perlu diperketat lagi. "Pada seleksi psikolog harus diperketat lagi kepada anak didik agar tak terjadi lagi," katanya.
Untuk diketahui, Kresna Wahyu Nurachmad (15), pelajar kelas 1 SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah ditemukan tewas bersimbah darah di tempat tidurnya, di Graha 17, Komplek Asrama SMA Taruna Nusantara.
Dalam kasus tersebut, aparat kepolisian menetapkan satu orang tersangka dengan inisial AMR, yang tak lain teman sekolah korban. Selain menetapkan satu tersangka, petugas kuga mengamankan barang bukti berupa pisau dapur dan pakaian tersangka.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka AMR terpaksa mendekam di tahanan Polres Magelang dan dijerat pasal 338 KUHP jo Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan dan pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal seumur hidup.
Lapora: Eddy Suryana (tvOne/Magelang)