Enam Tahun Pacaran, Ipda Zasmi Pilih Mati dengan Peluru

Pemakaman Ipda Zasmi Diaz, anggota Satas Operasi Tinombala yang ditemukan tewas bunuh diri di Sekolah Polisi Negeri Donggala Sulawesi Tengah, Selasa (4/4/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman

VIVA.co.id – Diska tak kuasa menahan air matanya saat mengantarkan jasad Ipda Zasmi Diaz ke liang lahat di Tempat Pemakaman Umum Nagrog Babakan Tereup, Kota Bandung Jawa Barat, Selasa, 4 April 2017.

Soroti Banyak Bunuh Diri karena Pinjol, DPR Minta Pemerintah Gerak Cepat Benahi Regulasi

Isak pilu dan kondisinya yang sudah lemas, membuat Diska hanya bisa bersandar di bahu temannya. Hari itu menjadi hari terakhir Diska melihat kekasihnya. "Kami sudah pacaran selama enam tahun," ujar Diska usai pemakaman.

Diska betul-betul tak menyangka jika lelaki yang dicintainya itu pergi meninggalkan dirinya selama-lamanya. Dan ironisnya, kepergian itu justru secara tragis.

Kasus Bunuh Diri Marak gegara Pinjol Ilegal, Puan Minta Pemerintah Punya Langkah Konkret

Ipda Zasmi Diaz yang selama beberapa bulan ini ditempatkan di Poso dalam Satuan Tugas Operasi Tinombala justru memilih tewas dengan peluru miliknya sendiri. Ya, ia tewas usai menembak kepalanya sendiri, hanya beberapa jam sebelum kepulangannya dari tanah Poso.

Diska mengaku, sehari sebelum jadwal kepulangan Ipda Zasmi Diaz dari Poso, keduanya sempat berkomunikasi melalui pesan WhatsApp, pada MInggu, 2 April 2017.

Deretan Kasus Bunuh Diri Terkait Pinjol di Indonesia Sepanjang 2024, Terbaru Satu Keluarga Tewas di Ciputat

Ipda Diaz Asmi sempat mengabarkan rencana kepulangannya ke Bandung ke Diska. "Katanya dia mau pulang. Saya sangat kehilangan dia, dia itu baik banget," ujarnya.

Peti mati milik almarhum Ipda Zasmi Dias di rumah duka, Perumahan Arcamanik Kota Bandung Jawa Barat, Selasa (4/4/2017). Jasadnya akan dimakamkan di TPU Nagrog Ujungberung.

Diska juga memastikan, selama menjalin hubungan, tidak ada masalah besar mengingat almarhum tewas dengan cara menembakkan kepala sendiri dengan senjata miliknya. "Enggak ada (masalah), kita baik-baik saja," katanya.

Sebelumnya, pda Senin, 3 April 2017, sekira pukul 16.20 waktu setempat, Ipda Zasmi Diaz ditemukan tewas bersimbah darah dengan bekas peluru menembus kepalanya.

Alumnus akademi kepolisian angkatan tahun 2015 ini nekat menembak kepalanya sendiri di dalam sebuah toilet milik Sekolah Polisi Negara di Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.

Hingga kini belum diketahui motif di balik kematian Ipda Zasmi Diaz. Kepolisian juga masih menyelidiki. Sementara dari lingkungan keluarga memastikan tidak ada masalah apa pun terhadap Ipda Zasmi Diaz.

"Tidak ada masalah dengan keluarga," kata Nana Laksana, ayah kandung dari Ipda Zasmi Diaz.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya