Sejumlah Desa di Kabupaten Ponorogo Rawan Longsor
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id – Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni sudah mengingatkan warganya untuk pindah, karena daerah di sekitar tempat tinggal mereka rawan longsor. Peringatan ini juga dilakukan dengan meminta warga di desa lain untuk pindah dengan alasan yang sama.
Ipong menyebut ada beberapa desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang rawan longsor.
"Ada lima titik. Desa Talun, sekarang pemerintah desa siapkan tempat, warga bersedia. Desa Tugurejo sedang persiapan tempat, warga dibujuk pindah. Di tempat lain seperti itu. Kami bekerja keras menyiapkan lahan pengganti, meminta kesediaan mereka berpindah dari lahan tersebut," kata Ipong dalam wawancara dengan tvOne, Selasa, 4 April 2017.
Dia menjelaskan, warga di beberapa desa menolak rencana pemerintah, jika dengan alasan program transmigrasi. Upaya ini sudah disosialisasikan sejak lama, namun belum direspons oleh warga.
"Rata-rata mereka tidak bersedia transmigrasi. Sudah pernah disosialisasikan tawaran transmigrasi itu. Tapi, sepertinya tidak begitu dapat respons baik. Mereka tidak tertarik untuk transmigrasi," tutur Ipong.
Seperti diberitakan, longsor di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo terjadi pada Sabtu, 1 April 2017, sekira pukul 08.00 WIB. Akibat kejadian ini, 28 orang warga terseret longsor ketika sedang memanen jahe di kawasan rawan longsor.
Dari jumlah itu, tiga jasad sudah ditemukan, sedangkan 25 lainnya masih dalam pencarian. Longsor juga menghancurkan lebih dari 20 rumah warga.
Pemerintah setempat pun merencanakan untuk merelokasi tempat tinggal warga yang menjadi korban terdampak bencana longsor secara mandiri. Seluruh warga yang terdampak akan ditempatkan di permukiman baru yang berada di atas lahan milik warga dengan bangunan dari pemerintah.
Sementara itu, bagi warga yang tak punya lahan, akan diberikan lahan gratis dari pemerintah desa setempat. Proses relokasi mandiri butuh waktu sekitar 3-6 bulan.Â