Korban Longsor Ponorogo Direlokasi
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id – Lebih dari seratus orang warga Dusun Tangkil Desa Banaran Ponorogo yang menjadi korban terdampak bencana longsor akan direlokasi secara mandiri oleh pemerintah setempat.
Rencananya, seluruh yang terdampak akan ditempatkan di permukiman baru yang berada di atas lahan milik warga.
"Kami sudah hampir sepakat, kami relokasi mandiri. Nanti akan kami relokasi di lahan mereka sendiri, tapi bangunan dan isinya disiapkan pemerintah," kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni di tvOne, Selasa, 4 April 2017.
Lahan ini, masih berada di kawasan Desa Banaran, namun saat ini masih dalam proses pengujian dan verifikasi dari tim ahli, apakah lokasi ini aman dari ancaman longsor.
Menurut Ipong, terkhusus warga yang mungkin tidak memiliki lahan sendiri. Pihaknya sudah berencana akan menggunakan lahan alternatif lain yang masih berada di kawasan Desa Banaran.
"Alternatifnya lahan milik desa, lahan Bengkok," kata Ipong.
Hingga Selasa, 4 April, proses pencarian 25 orang warga desa yang belum ditemukan masih terus dilakukan. Ipong menyebut untuk pencarian di hari ketiga ini, petugas gabungan akan memfokuskan pencarian di lokasi B.
"Di lokasi B ini, diduga material yang menumpuk tidak terlalu tebal. Dan diduga ada beberapa orang (korban) di sana," kata Ipong.
Longsor di Ponorogo terjadi pada Sabtu, 1 April 2017, sekira pukul 08.00 WIB. Akibat kejadian ini, 28 orang warga terseret longsor ketika sedang memanen jahe di kawasan rawan longsor.
Dari jumlah itu, tiga jasad sudah ditemukan sementara 25 lainnya masih dalam pencarian. Longsor juga menghancurkan lebih dari 20 rumah warga. (ase)