Satu Korban Ledakan Tambang Sawahlunto Meninggal Dunia

Salah satu korban ledakan tambang di Sawahlunto
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA.co.id – Walau sempat dirawat selama enam Hari di ruangan HCU Bedah RSUP M Djamil Padang dan sempat membaik, satu orang korban ledakan tambang batu bara milik CV Bara Mitra Kencana atas nama Ridwan (38) warga Desa Lunto barat, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Senin 3 April 2017 sekira pukul 17.15 WIB menghembuskan nafas terakhir.

Ini Penyebab Ledakan Dahsyat di Tambang Batu Bara Iran yang Menewaskan 51 Pekerja

Tambang batu bara milik CV Bara Mitra Kencana yang berada di Sawahlunto meledak pada 29 Maret 2017 lalu, Ridwan dan Yusrizal (37) yang saat itu tengah bekerja, menjadi korban ledakan dengan mengalami luka bakar hingga 80 persen.

Dikatakan Pejabat Pemberi Informasi RSUP M Djamil Padang, Gustafianof melalui sambungan ponsel, Ridwan meninggal sekitar pukul 17.15 WIB karena luka bakar yang dideritanya cukup berat. Setelah proses administrasi selesai, pada pukul 20.30 WIB, jenazah Ridwan sudah dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka di Sawahlunto untuk selanjutnya di semayamkan dan dimakamkan.

Ledakan Tambang Batu Bara Sebabkan 51 Orang Tewas di Timur Laut Iran

"Ya, korban tadi sore meninggal dunia, sekarang sudah dibawa keluarga ke rumah duka," kata Gustafianof, Senin malam.

Sebelumnya, Dokter Konsulen Benni Raymond yang menangani Ridwan dan Yusrizal tersebut menjelaskan, jika luka bakar yang dialami keduanya masuk dalam kategori luka bakar kritis, dan membutuhkan penanganan yang serius.

Polisi Sita 3 Excavator Penambang Batu Bara Ilegal di Berau Kaltim

Pada fase awal perawatan, tubuh kedua korban ledakan tambang tersebut masih mampu mengkompensasi kelainan-kelainan yang terjadi akibat luka bakar tersebut.

Tapi nanti di mana fase berikutnya, dalam beberapa hari ke depan maka akan ada penyesuaian yang mesti diatasi, bisa dari pemberian darah, Albumin, koreksi Alektrolit dan koreksi Asam Basah.

"Keduanya masuk dalam kategori luka bakar kritis, karena kondisinya di atas 60 persen," katanya.

Benni menegaskan, walau kondisi kedua korban sempat membaik dan stabil. Namun, sekali lagi mengingat luka bakar berat dan adanya trauma pernapasan karena menghirup asap sisa pembakaran, maka segala kemungkinan dapat saja terjadi.

Diketahui sebelumnya, tambang batu bara milik CV Bara Mitra Kencana (BMK) yang berada di Tanah Kuning, Kecamatan Talawi Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu 29 Maret 2017 sekira pukul 09.00 WIB, meledak.

Dari 20 pekerja tambang yang saat itu tengah bekerja, Dua diantaranya mengalami luka bakar 80 persen, Empat lainnya mengalami trauma Inhalasi atau masuknya udara panas kedalam paru-paru.

Dua orang pekerja yang menjadi korban ledakan tambang batu bara di Sawahlunto, atas nama Ridwan (37) dan Yusrizal (38) awalnya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sawahlunto, namun karena faktor keterbatasan peralatan medis, keduanya lalu dirujuk ke RSUP Dr M Djamil Padang.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya