Zakir Naik: Islam Masih Diartikan Sebagai Agama Jihad
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA.co.id – Ulama kondang dari India, Zakir Naik, mengatakan, masih banyak yang mempersepsikan Islam sebagai agama jihad dan fundamentalisme. Padahal, pihak yang mempersepsikan Islam sebagai agama jihad justru tidak mengetahui arti yang sebenarnya.
Zakir menjelaskan Islam memiliki makna damai yang sudah disebarluaskan sejak 1400 tahun silam. Hal ini disampaikan Zakir saat memberikan ceramah bertema "Religion As An Agent of Mercy and Peace," di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
"Pada umumnya banyak yang menginginkan perdamaian, namun justru banyak pula yang tidak menyukai perdamaian. Islam sesuai dengan maknanya memiliki arti damai, yang telah disebarkan sejak 1400 tahun yang lalu dengan dibawakan Muhammad SAW. Siapa pun yang menyebarkan perdamaian, dan mengikuti ajaran Islam dengan baik, itu artinya dia adalah agen muslim," ujar Zakir, Senin 3 April 2017.
Zakir menekankan, pasca terjadi aksi teror 11 September 2001 yang mengakibatkan umat Muslim di Amerika dikucilkan, Islam dianggap sebagai agama yang fundamentalis dan jihad. Pemberian citra ini karena salah satunya seringnya publikasi media asing Internasional.
"Media internasional sering mengasosiasikan Islam yang fundamentalis. Sementara mereka tidak tahu makna yang sebenarnya dari itu. Mereka juga sering mengartikannya dengan kata ekstremis," tutur Zakir.
Selain fundamentalis, kata Zakir, makna jihad hingga saat ini masih dipandang buruk. Jihad bukanlah perang sebagaimana yang sering diartikan terutama oleh media Internasional. Dijelaskan dia, jihad tak hanya dilakukan Muslim, namun bisa oleh non Muslim.
"Jihad dari kata jahadah, yang artinya berjuang dengan sungguh-sungguh untuk berusaha menjadi agen muslim yang baik. Jihad juga bukan hanya dilakukan oleh muslim saja, jihad bisa dilakukan oleh non muslim asal mereka bisa bersungguh-sungguh dan berjuang untuk menyebarkan perdamaian. Ini menjadi tugas muslim untuk membuang perspektif terkait agama Islam yang masih disalahartikan," ujarnya.
Kemudian, menurutnya, umat Islam saat ini telah berkembang dengan pesat karena ditandai banyak yang berbondong-bondong jadi mualaf. Dia menekankan meski perkembangan Islam pesat, namun masih banyak umat yang belum bisa mengimplementasikan perintah dalam Alquran.
"Kitab Alquran telah mengajarkan kita tentang perdamaian, sebagaimana yang termaktub dalam surat Al Anam ayat 54. Seperti ungkapan Assalamualaikum diganti selamat pagi. Sedangkan ucapan selamat pagi itu tidak ada keuntungan dan keberkahan," tuturnya.