Listrik Tak Kuat, Ujian Nasional SMK di Jeneponto Molor

Persiapan Sekolah dan Siswa Jelang UNBK
Sumber :
  • ANTARA FOTO/David Muharmansyah

VIVA.co.id –  Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jeneponto, Sulawesi Selatan, molor dari waktu yang sudah dijadwalkan. Para siswa baru bisa mengikuti UNBK kurang lebih pada pukul 10.00 WITA tadi. Permasalahan ini terjadi di SMK Negeri 8 Jeneponto.

Kepala SMKN 8 Jeneponto, Junaid mengatakan bahwa ada sejumlah kendala yang mewarnai pelaksanaan UNBK pada hari pertama ini di sekolahnya. Kendala itu seperti gangguan server, hingga kurangnya daya pasokan listrik.

"Karena kurangnya pasokan daya listrik, server kami tidak terkoneksi dengan server Diknas," kata Junaid, di Jeneponton, Sulawesi Selatan, Senin, 3 April 2017.

Menurut dia, jaringan komputer yang akan digunakan untuk UNBK mengalami masalah atau error, ketika siswa akan mengisi soal secara online. Listrik sekolah yang tidak kuat juga kerap padam. Imbasnya sekolah pun mematikan sejumlah alat yang menyedot daya besar.

"Kami pun mematikan sejumlah arus listrik lainnya yang ada di sekolah. Sebab, tegangan lsitrik juga kerap down membuat server kami dengan server Diknas tak terkoneksi dengan baik," ujarnya.

Tak hanya itu, kekurangan jumlah unit komputer juga tidak terelakkan, sama halnya seperti yang terjadi di banyak sekolah lain di daerah. Pihak sekolah pun terpaksa menggunakan laptop para guru, agar para siswa bisa ikut UNBK.

"Kami kekurangan unit komputer. Kami terpaksa pakai laptop guru dan siswa yang ada. Kami juga lakukan shift pergantian tiga sesi. Karena jumlah peserta ujian yang tidak sebanding dengan komputer," katanya.

Diketahui, pelaksanaan UN untuk jenjang SMK dimulai hari ini dan akan berakhir Kamis, 6 April 2017. Sedangkan UN SMA akan dimulai pada 10 - 13 April 2017. Mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan satu mata pelajaran pilihan.

Laporan kontributor tvOne, Andi Wahyudi Kareng Lallo, Jeneponto, Sulsel.

Wacana UN Diberlakukan Kembali, Ini Kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti