Longsor Ponorogo, Tim Penyelamat Andalkan Anjing Pelacak
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id – Ketebalan tanah longsor yang menimbun rumah warga di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur mencapai 17 meter lebih. Tim SAR mengandalkan anjing pelacak guna menemukan korban yang diduga masih tertimbun longsoran tanah.
Memasuki hari ketiga, pencarian korban yang masih hilang terus digencarkan. Tim SAR baru menemukan 2 korban tewas atas nama Katemi dan Danang Suwandi alias Iwan.
Sebanyak 1.300 anggota tim SAR gabungan dikerahkan ke tiga lokasi yang terdampak longsor. Tim terus menyisir lokasi terdampak bencana untuk menemukan 26 korban lainnya yang diduga masih tertimbun longsoran tanah.
Salah seorang pengendali anjing pelacak, Toto Budi Wijoyo mengatakan, selain menggunakan delapan buah alat berat, tim SAR juga menggunakan anjing pelacak yang didatangkan dari Polda Jawa Timur.
"Ketajaman daya cium anjing pelacak ini mampu menembus tanah longsor ketebalan 10 meter. Kelebihan anjing pelacak ini dapat diandalkan," kata Toto, Senin, 3 April 2017.
Toto menyebutkan, petugas melubangi tanah di lokasi longsor dan material bercampur lumpur itu. Tujuannya, agar daya penciuman anjing bisa optimal mencari para korban.
"Petugas menyisir sejumlah titik dengan membuat pori-pori untuk membantu anjing pelacak dalam mendeteksi keberadaan korban," ujar Toto.
Laporan Miftakhul Erfan (Ponorogo)