Cari 26 Korban Longsor Ponorogo, Pemerintah Tambah Eskavator
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id – Medan yang sulit dan cuaca buruk jadi penghambat pencarian korban yang tertimbun longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Guna mempercepat proses pencarian dan evakuasi, pemerintah menambah eskavator atau alat berat pengeruk tanah, serta anjing pelacak.
"Eskavator yang ada disiapkan semuanya delapan, baru enam yang masuk (ke lokasi longsor). Rencananya akan kita tambah jadi 10 eskavator," kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo di Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Jawa Timur, Senin, 3 April 2017.
Selain medan jalan menuju lokasi longsor yang sulit. Hujan lokal yang masih sering turun membuat tim gabungan kerap menghentikan pencarian korban.
"Jadi efektif hanya enam jam proses pencarian bisa dilakukan. Kemarin sore saya ke sana menemani Kepala BNPB, sampai jam tujuh malam masih hujan. Jadi licin juga," kata Pakde Karwo.
Selain itu, kondisi timbunan longsor juga menyulitkan pencarian korban, selain tebal, posisi tanah longsor sangat miring. Ketebalan timbunan lebih dari 10 meter.
"Korban yang harus dievakuasi yang paling dalam 17 meter. Posisi longsornya miring, sehingga eskavator sulit," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, baru dua korban ditemukan dan teridentifikasi, dari total 28 orang yang diduga tertimbun longsor. Pencarian akan terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan dan diupayakan semua korban ditemukan.
"Agar ada kepastian. Kalaupun sudah meninggal bagaimana dilakukan langkah pemakaman selayaknya," ujarnya.
Bencana longsor terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, pada Sabtu pagi, 1 April 2017. Informasi awal menyebutkan, longsor terjadi sekira pukul 09.30 WIB akibat tanah bergerak. (mus)