Banser NU Tolak Konvoi HTI
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id - Gerakan penolakan rencana aksi konvoi Hizbut Tahrir Indonesia terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur pada Sabtu, 1 April 2017. Kepolisian daerah setempat menyiapkan personel untuk menjaga hal yang tidak diinginkan.
Sejak pagi, gelombang penolakan konvoi HTI terjadi, di antaranya di perbatasan Kabupaten Tulungagung-Trenggalek dan di Kabupaten Sidoarjo. Informasi diperoleh, massa HTI akan berkonvoi dari satu daerah ke daerah lain pada Sabtu, 1 April 2017.
Mereka akan berkumpul di frontage road sisi barat Jalan A Yani Surabaya keesokan harinya, Minggu, 2 April 2017. Di sini dikabarkan massa HTI akan menggelar aksi bertajuk 'Khilafah Kewajiban Syar'i, Jalan Kebangkitan Umat'.
Di Tulungagung, massa beratribut Barisan Ansor Serbaguna atau Banser berkumpul di pinggir jalan menanti datangnya konvoi HTI. Petugas kepolisian berjaga-jaga. Penghadangan pun dilakukan terhadap iring-iringan kendaraan beratribut HTI.
Di Kabupaten Sidoarjo, massa penolak aksi HTI berkumpul di jalan raya Arteri Porong. Di Kota Surabaya, Ansor dan Banser setempat mengeluarkan pernyataan tegas menolak aksi yang digelar HTI. Kendati ditolak dimana-mana, HTI tetap bertekad menggelar aksi damai, tapi di Masjid Al Akbar Surabaya.
Komandan Satuan Koordinasi Wilayah Banser Jawa Timur, Abid Umar, mengakui bahwa Ansor dan Banser memang menolak adanya pihak-pihak yang mencoba merongrong Pancasila dan NKRI dengan menyuarakan khilafah.
"Kami tetap menolak gerakan apapun yang mencoba memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memang, HTI itu sering bilang mereka tidak akan mengkhilafahkan Indonesia, tapi mereka mencoba menawarkan praktek khilafah di Indonesia. Itu sama saja," katanya saat dihubungi VIVA.co.id, Sabtu, 1 April 2017.
Atas alasan itu, Gus Abid, panggilan Abid Umar, mengaku telah menginstruksikan seluruh kader Banser se-Jatim untuk siaga dan melakukan aksi penolakan terhadap aksi-aksi HTI.
"Karena informasinya HTI akan lakukan syiar maraton sampai ke Banyuwangi," katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, mengatakan bahwa Kepala Polda Jatim, Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin, memerintahkan seluruh Kepolisian Resor se-Jatim menyiapkan pengamanan.
"Kapolda sudah sampaikan di instagram dan kapolres-kapolres sudah membaca, bahwa ormas yang melakukan gerakan yang tidak berlandaskan pada Pancasila, kami akan bubarkan. Berapapun personel dibutuhkan, kami siap terjunkan," tutur dia.