Sudah 9 Jam, 27 Orang Masih Terkubur di Longsor Ponorogo
- BNPB
VIVA.co.id – Sudah sembilan jam, seluruh korban terkubur di bencana tanah longsor Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, belum bisa ditemukan dan dievakuasi.
Tim pencari dan penyelamat atau SAR gabungan, belum bisa menemukan korban terkubur. Karena alat berat yang dibutuhkan untuk mengangkat material longsor belum sampai ke lokasi.
Selain itu, upaya pencarian dan penyelamatan tak bisa maksimal karena longsor susulan mengancam keselamatan tim SAR. Apalagi saat ini cuaca di lokasi bencana sedang mendung tebal.
"Sementara ini belum ada korban yang belum bisa dievakuasi. Karena takut terjadi longsor susulan. Cuaca sedang mendung," ujar anggota Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Pulung, Brigadir Arif kepada VIVA.co.id, Sabtu, 1 April 2017.
Menurut Brigadir Arif, seluruh personel tim SAR gabungan saat ini sedang melakukan penyelamat terhadap warga yang selamat dari terjangan longsor. "Saat ini tim SAR sedang mengungsikan warga yang selamat dari lokasi," ujarnya.
Data terbaru yang dilansir Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di akun Twitternya. Diperkirakan ada 27 warga yang terkubur di material longsor. "27 orang diperkirakan tertimbun longsor di Ponorogo," kata Sutopo.
Korban tertimbun tak hanya warga yang berada di dalam rumah. Tapi warga yang sedang berada di kebun-kebun jahe yang ada di sekitar lokasi bencana.
Sutopo mengatakan, terjangan longsor diperkirakan sangat cepat, sehingga warga yang berada di kebun tak bisa menyelematkan diri meski sudah berusaha lari. "Warga yang sedang di kebun dan rumah tertimbun longsor dengan cepat," ujar Sutopo.
Longsor terjadi pukul 06.00 WIB pagi tadi. Longsor terjadi akibat tebing setinggi lebih dari 100 meter ambrol karena lokasi sempat diguyur hujan lebat sejak Jumat malam, 31 Maret 2017.
Lebih dari 20 rumah warga yang terdampak longsoran tanah. Bahkan, kondisi rumah kini hancur.