Dua Korban Ledakan Tambang Sawahlunto Mulai Membaik
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah
VIVA.co.id - Dua orang pekerja yang menjadi korban ledakan tambang batu bara di Sawahlunto, Sumatera Barat, dilaporkan membaik. Mereka masih dirawat intensif di ruangan high care pada Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr M Djamil, Kota Padang.
Kedua korban yang mengalami luka bakar mencapai 80 persen itu, antara lain, Ridwan (37) dan Yusrizal (38). Mereka awalnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sawahlunto lalu dirujuk ke RSUP Dr M Djamil. Pasalnya, kedua korban juga mengalami trauma inhalasi atau udara panas masuk ke paru-paru.
Apri Nora, adik Ridwan mengatakan, kondisi kakaknya berangsur membaik dan sudah bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga. "Ridwan saat ini sudah mulai sering minta minum. Pun demikian dengan Yusrizal, kondisi saat ini juga sudah berangsur membaik dan mulai berkomunikasi," katanya ketika ditemui pada Kamis, 30 Maret 2017.
Keluarga korban berharap keduanya segera pulih dan bisa kembali pulang ke Sawahlunto. Yusrizal dan Ridwan sudah sepuluh tahun bekerja di pertambangan CV Bara Mitra Kencana di Sawahlunto.
Ridwan dan Yusrizal ialah korban ledakan tambang batu bara milik CV Bara Mitra Kencana di Tanah Kuning, Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, pada Rabu pagi, 29 Maret 2017. Ada 20 pekerja di kawasan pertambangan itu namun hanya Ridwan dan Yusrizal yang terluka bakar hingga 80 persen. Empat pekerja mengalami gangguan pernapasan dan sisanya selamat.
Manajemen CV Bara Mitra Kencana menduga ledakan itu disebabkan air blast, yakni adanya gumpalan campuran udara dengan gas metan sehingga menyebabkan tekanan udara. (mus)