Lokasi Penemuan Orang Pendek di Aceh Dirahasiakan
- floresgirl.com
VIVA.co.id – Pemerintah Aceh mengaku masih belum memiliki informasi lengkap perihal kemunculan sosok makhluk diduga dari Suku Mante yang terekam kamera di kawasan hutan Aceh beberapa waktu ini.
Meski begitu, diakui bahwa pemerintah setempat telah berkomunikasi langsung dengan pemilik video asli kemunculan Orang Pendek tersebut.
Namun sang pemilik enggan menyebutkan di mana mereka menemukan sosok manusia kerdil yang berlari cepat tersebut.
"(Padahal) Kita sangat membutuhkan informasi lengkap dari pihak penyebar video. Informasi itu untuk dapat diambil kebijakan lebih lanjut," kata Kepala Humas Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin, Kamis, 30 Maret 2017.
Saat ini, kata Mulyadi, Pemerintah Aceh sudah berencana akan membentuk tim peneliti untuk menelusuri keberadaan Suku Mante tersebut.
"Jika keberadaan mereka memang benar masih ada di Aceh, maka nantinya kita akan bantu memberdayakan mereka," kata Mulyadi.
FOTO: Penampakan sosok diduga Orang Pendek di kawasan hutan Aceh baru-baru ini
Hikayat Mante
Sementara itu, Arkeolog Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Husaini Ibrahim memastikan bahwa keberadaan Orang Pendek atau Suku Mante di Aceh itu memang ada.
Mereka, menurut Husaini, sudah ada sejak 3.000 tahun lalu. Dalam hikayat Aceh, disebutkan asal-usul mereka berawal dari sejarah 12 rumah besar di Aceh pada ribuan tahun silam.
"Asalnya dari Aceh Besar, dulu dikenal dengan istilah rumoh singah 12. Kemudian menyebar ke lokasi lain karena terdesak pengaruh saat masuk orang Hindu, Budha dan orang Islam ke Aceh," kata Husain.
Untuk ciri fisik, kata Husaini, disebutkan bahwa Suku Mante secara prinsip adalah manusia, namun memiliki perawakan tubuh kerdil atau pendek, badannya bungkuk dan kakinya kecil dan dikenal gesit berlari. Kelompok ini juga selalu menghindari masyarakat.
Husaini pun mengingatkan agar kemunculan gambar yang diduga Suku Mante tersebut tidak sampai berdampak dengan mengganggu kehidupan mereka. Pemerintah, kata dia, mesti memastikan perlindungan mereka.
"Jangan usik Suku Mante. Mereka itu juga manusia biasa, punya hak untuk memperoleh kehidupan yang layak," kata Husaini.
Muhammad Fadly/Banda Aceh