Jaga Toleransi, Muslim Diizinkan Tetap Tahlilan Saat Nyepi
- Viva.co.id/Bobby Andalan
VIVA.co.id – Toleransi antar umat beragama benar-benar terasa di Pulau Bali. Contoh nyata terlihat hari ini saat umat Hindu di Bali tengah melaksanakan Nyepi.
Perayaan Nyepi artinya menghentikan semua aktifitas. Warga tak diperkenankan bekerja (amati karya), menyalakan api atau lampu (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan) dan tidak mendengarkan hiburan (amati lelanguan).
Namun, demi menghormati sejumlah umat Muslim yang tengah berduka, mereka diperkenankan untuk menggelar tahlilan.
Seperti yang terjadi di Desa Banyupoh, Gerokgak, Buleleng di mana umat Muslim diperkenankan menggelar tahlilan saat umat Hindu tengah merayakan Nyepi. Takmir Masjid Nurul Amin Desa Banyupoh, Burhanuddin menjelaskan, tahlilan dilaksanakan untuk mendoakan umat Muslim di desa tersebut yang meninggal dunia beberapa hari lalu. "Ini hari ketiga saudara kami, Ahmad Gunawan meninggal dunia," jelas Burhanuddin, Selasa 28 Maret 2017.
Hanya saja, katanya, tahlilan digelar tak menggunakan pengeras suara seperti lazimnya. Setelah tahlilan, Burhanuddin memastikan lampu masjid dimatikan untuk menghormati umat Hindu yang tengah melaksanakan Nyepi. "Setelah tahlilan lampunya dimatikan. Tadi juga tidak menggunakan pengeras suara," ujarnya.
Saat tahlilah berlangsung, Burhanuddin menjelaskan jika pecalang ikut menjaganya. Menurut Burhanuddin, toleransi di desanya sudah terajut sejak lama.
"Tadi yang ikut menjaga acara tahlilan ini ada dari pecalang, Banser, dan Linmas. Memang kami di sini selalu hidup rukun dan damai," kata dia. (ren)