Nindya Karya Tanggung Jawab Robohnya Plafon Bandara Supadio
- VIVA.co.id/Aceng Mukaram
VIVA.co.id – Atap plafon di ruang tunggu Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat ambruk pada Minggu, 26 Maret 2017, sekira pukul 16.10 waktu setempat. Akibat kejadian itu, dua orang dilaporkan mengalami luka ringan karena terkena puing plafon yang ambruk di ruang tunggu lantai dua Bandara Supadio.
General Manager Bandara Supadio, Pontianak, Bayuh Iswantoro, menegaskan insiden jatuh plafon sepenuhnya tanggung jawab PT Nindya Karya sebagai penanggungjawab pekerjaan atap plafon.
"Benar kemarin atap plafon jatuh, ada dua orang korban mengalami luka ringan, namun itu akan diselesaikan oleh Nindya Karya sebagai selaku penanggung jawab pemasangan plafon," ujar Bayuh saat dihubungi VIVA.co.id, Senin 27 Maret 2017.
Bayu menjelaskan, atap plafon jatuh sebenarnya masih dalam tahap pemeliharaan. Pihak bandara berjanji segera melakukan perbaikan melalui Nindya Karya selaku pelaksana pekerjaan. "Terkait insiden dan permintaan maaf kepada korban akan disampaikan pihak Nindya, kami akan berkoordinasi dengan pihak Nindya untuk melakukan pekerjaan ulang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Pengelola Informasi dan Dokumentasi Humas Polda Kalimantan Barat, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Cucu Safiyudin, mengatakan dua orang korban mendapatkan tindakan medis pasca kejadian. Setelah diobati, penumpang dapat melanjutkan perjalanan.
"Dua orang penumpang telah dilakukan tindakan medis. Selanjutnya penumpang dapat melanjutkan perjalanan," ungkapnya.
Insiden Kedua
Menurut Cucu, dengan kejadian ambruknya plafon di Bandara Supadio, pada Minggu, 26 Maret 2017, merupakan insiden kedua.Sebelumnya kejadian serupa terjadi pada Selasa, 21 Maret, sekitar pukul 15.00 dan terjadi di ruang Check In Area. Tidak ada korban dalam kejadian itu.
Kini, kasus ambruknya plafon bandara itu masih didalami kepolisian. Sejauh ini, kondisi ruang tunggu yang sempat ditimpa plafon juga sudah dibersihkan.
"Apa karena kesalahan teknis atau nonteknis, tentu ini koordinasi dengan operasional PT Angkasa Pura II dan pihak pengembang proyek," kata dia