Kantor KPU di Papua Dijaga Ketat Polisi usai Kontak Tembak

Kantor KPU Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, dijaga ketat polisi menjelang rapat pleno pengumuman hasil pilkada kabupaten itu pada Senin, 27 Maret 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita

VIVA.co.id - Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, dijaga ketat polisi menjelang rapat pleno pengumuman hasil pilkada kabupaten itu pada Senin, 27 Maret 2017. Dikerahkan 500 personel polisi untuk pengamanan.

KPU Jelaskan Persiapan Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak 2024

Polisi juga menutup sejumlah ruas jalan di Kota Serui, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Yapen. Begitu juga jalan utama menuju kantor KPU setempat. Situasi kota itu lengang. Sebagian kompleks pertokoan bahkan tutup sementara.

Kantor KPU di Papua Dijaga Ketat Polisi usai Kontak Tembak

KPU Gandeng TNI-Polri Distribusikan Logistik Pilkada Serentak 2024 ke Daerah Rawan

Aparat berjaga-jaga di sejumlah ruas jalan di Kota Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, menjelang rapat pleno pengumuman hasil pilkada kabupaten itu pada Senin, 27 Maret 2017. (VIVA.co.id/Banjir Ambarita)

Pengamanan ketat itu menyusul peristiwa kebakaran di gedung kantor KPU Kabupaten Kepulauan Yapen kemarin. Pada hari itu juga, terjadi kontak tembak antara polisi dengan kelompok bersenjata yang menewaskan seorang dari mereka.

KPU Umumkan Penerimaan Masukan dan Tanggapan Masyarakat Terhadap Cagub-Cawagub Jakarta 2024

Polisi tak menjelaskan dengan detail tentang prosedur pengamanan yang lebih ketat itu. Aparat hanya ingin memastikan rapat pleno KPU berjalan lancar. "Diharapkan pleno berjalan aman dan lancar agar semua agenda Pilkada di Papua tuntas," kata Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw.

Polisi, kata Paulus, hanya bertugas mengamankan kegiatan KPU itu dan tidak memihak salah satu kubu pasangan calon bupati dan wakil bupati. "Namun jika ada tindakan yang menggangu kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat), tentu akan ditindak tegas," katanya.

Rapat pleno KPU itu belum dimulai hingga pukul 12.00 WIT. Padahal kegiatan itu dijadwalkan dimulai pukul 10.00 WIT. Tak satu pun pejabat KPU yang menjelaskan tentang penyebab waktu rapat pleno itu molor dari jadwal.

Kebakaran dan kontak tembak

Agenda penetapan pemenangan Pilkada Kabupaten Kepulauan Yapen itu terusik dua insiden, yakni kebakaran kantor KPU setempat dan baku tembak aparat dengan kelompok bersenjata, pada Minggu, 26 Maret 2017.

Kebakaran menghanguskan ruang data kantor KPU. Sumber api diperkirakan dari meja kerja Ketua KPU dan gudang penyimpanan kotak suara, yang bersebelahan dengan ruang kerja Ketua KPU.

Polisi menemukan jejak bekas telapak kaki di atas plafon pada tembok luar sebelah kanan kantor KPU, tepatnya di samping kamar mandi. Tapi, aparat menolak menjelaskan tentang temuan itu dan menyatakan masih menyelidikinya.

Kontak tembak menewaskan seorang di antara kelompok bersenjata, yang belakangan diketahui bernama Maikel Merani. Polisi menyebut Maikel adalah pemimpin kelompok kriminal bersenjata itu.

Maikel Merani, menurut polisi, termasuk dalam daftar pencarian orang Polres Kepulauan Yapen. Dia sering membuat keresahan di kampung Konti Unai, Distrik Yawakukat.

Polisi menyita sejumlah barang bukti dalam peristiwa kontak tembak itu, di antaranya sepucuk senjata api laras panjang jenis SS1, 9 magasin SS1, sangkur, rompi, bendera Bintang Kejora, 13 butir amunisi revolver, 10 butir amunisi karet kaliber 5,56, 229 butir amunisi kaliber 5,56, sepucuk senjata angin, dan sejumlah uang. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya