Mendarat Darurat di Aceh, Pesawat Militer AS Dijaga Ketat

Pesawat militer AS mendarat darurat di Bandara Lanud Iskandar Muda Aceh
Sumber :
  • tvOne

VIVA.co.id – Pesawat militer Amerika Serikat mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, pada Jumat, 24 Maret 2017. Pesawat jenis Boeing 707 itu terpaksa mendarat darurat karena mengalami kerusakan pada bagian mesin.

Kisah Pilu Amanda Tentara Cantik Dibunuh saat Hamil, Pelaku Ditangkap Setelah 23 Tahun

Salah satu mesin pesawat militer AS itu mati saat terbang di atas Samudera Hindia dalam perjalanan dari Pangkalan Militer Diego Garcia ke Jepang. Pesawat yang membawa 20 pasukan termasuk kru pesawat, meminta izin kepada otoritas di Indonesia untuk mendarat darurat di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar.

Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda, Kolonel Pnb Suliono, mengatakan TNI AU sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar AS terkait insiden tersebut. Pesawat militer AS itu saat ini tengah berada di lokasi Emergency Operation Centre (EOC) Bandara Iskandar Muda, untuk menunggu proses perbaikan oleh militer AS.
 
"Sudah ada permintaan tim yang akan laksanakan recovery, perbaikan. Ini sedang kami koordinasi, belum ada info kapan mereka akan datang, bila sudah ada info segera ditindaklanjuti," kata Kolonel Suliono di Aceh, Sabtu, 25 Maret 2017.

Mengerikan, Muncul Lagi Setelah 21 Tahun Pembom Siluman B-2 Spirit Amerika Bombardir Yaman

Suliono belum dapat memastikan berapa lama proses perbaikan tersebut akan dilakukan. Karena kerusakan ada pada mesin pesawat nomor 4, dan menunggu suku cadang pengganti yang didatangkan langsung dari AS. "Mereka yang tahu seberapa tingkat kerusakannya," ujarnya.

Sementara itu, terkait 20 personel yang ada di dalam pesawat milter AS, sudah dikoordinasikan dengan pihak Imigrasi. Sebagian personel sudah diinapkan di salah satu hotel di Banda Aceh dan sisanya menginap di bandara untuk menjaga pesawat mereka.

Pangkalan Perang Amerika Dibombardir Rudal Misterius

Meski demikian, TNI AU, lanjut Suliono, tetap melakukan pengamanan melekat baik bagi pesawat maupun kru pesawat yang menginap di hotel dan bandara. "Landing emergency, tidak ada planing awal mereka mendarat di sini, sehingga kami harus tahu pergerakan mereka," tuturnya.

Laporan: Muhammad Fadly/tvOne Aceh Besar

VIVA Militer: Rudal balistik milisi Houthi Yaman

Jenderal Yahya Saree: Rudal Houthi Hantam Kapal Induk Nuklir Amerika

Operasi berlangsung selama delapan jam.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024