Kota Makassar Jadi Pusat Perhelatan Earth Hour 2017

Konferensi pers Earth Hour yang diadakan oleh World Wide Fund of Nature
Sumber :

VIVA.co.id – Kegiatan global Earth Hour yang diadakan oleh World Wide Fund of Nature (WWF) setiap tanggal 25 Maret telah memasuki satu dekade di seluruh dunia, dan sembilan tahun di Indonesia. Pada tahun ini, Kota Makassar didaulat sebagai pusat pagelaran switch off (mematikan lampu) untuk mewakili 60 kota se-Indonesia dalam kampanye lingkungan Earth Hour malam ini.

Koordinator Kota Earth Hour Makassar Muhammad Fahmi menjelaskan, Earth Hour mulai dilaksanakan di Makassar sejak 2011, dan secara resmi bergabung dengan Earth Hour Indonesia pada 2012, dengan mengangkat semangat "Ini Aksiku! Mana Aksita? Inisiatif Ini Aksiku! Mana Aksimu?" yang dikemas dengan nuansa kearifan lokal.

"Pada tahun ini, Kota Makassar telah ditunjuk oleh Tim WWF-Indonesia dan Earth Hour Indonesia menjadi pusat aksi seremonial switch off Earth Hour Indonesia #MakassarGelap, dimana aksi tersebut akan menjadi pusat perhatian dunia karena akan diliput secara live oleh Earth Hour Global yang berkedudukan di Singapura," kata Fahmi kepada VIVA.co.id di Makassar, Sabtu 25 Maret 2017.

Ia mengatakan, secara global Earth Hour merupakan aksi serentak individu, komunitas, korporasi, dan pemerintah di seluruh dunia dalam usaha mengurangi laju pemanasan global dan dampak perubahan iklim. Ajang tahunan itu menjadi kampanye lingkungan hidup terbesar dalam sejarah, karena tahun 2016 berhasil meraih dukungan di lebih dari 7.000 kota di 172 negara.  

"Satu jam, aksi ini sudah memasuki tahun kesepuluh di dunia, dan kesembilan di Indonesia, telah mendapat perhatian banyak pihak. Setiap tahun semakin banyak orang, instansi atau pun lembaga yang ikut mematikan listrik, lampu selama 60 menit," ucapnya. 

Secara nasional Fahmi menuturkan, tahun 2017 ini, tema "Shine A Light on Climate Action-from moment to movement" menjadi tema sentral dalam aksi kali ini. Sementara di Makassar dengan semangat #MakassarGelap mengangkat tema "Sea to See" mengajak setiap lapisan masyarakat melakukan aksi yang relevan untuk menyelamatkan ekosistem laut. 

"Pemanasan global menyebabkan perubahan iklim, naiknya permukaan air laut, pemutihan karang dan potensi kepunahan yang besar terhadap keanekaragaman hayati, terutama yang hidup di suhu tropis, baik di pesisir maupun yang tinggal di dekat hutan," ucapnya. 

Menurutnya, dampak pemanasan global ini sudah dipastikan akan memengaruhi lingkungan hidup. Khususnya, ekosistem laut Indonesia yang kian terancam akibat dampak dari perubahan iklim. Indonesia sebagai negara maritim, diharapkan dapat menjadi inisiator perlawanan terhadap kerusakan ekosistem laut dunia.

Earth Hour 2018 Jakarta Lebih Hemat, PLN: Warga Mulai Aware

Diharapkan, setiap individu yang berpartisipasi di Earth Hour malam nanti berkomitmen untuk melakukan aksi yang relevan, selamatkan ekosistem laut Indonesia hingga laut dunia. Oleh karena alasan tersebut, #MakassarGelap tahun ini mengangkat tema 'Sea to See' untuk selamatkan ekosistem laut," jelasnya. 

Kegiatan tersebut akan dipusatkan di Anjungan Pantai Losari pada akhir pekan ini, terhitung mulai pukul 16.00 WITA. Beberapa titik di Kota Makassar yang dipastikan akan dipadamkan pada kampanye Earth Hour adalah Anjungan Pantai Losari, Lapangan Karebosi, Monumen Pembebasan Irian Barat alias Monumen Mandala, sejumlah gedung perkantoran, sejumlah lampu jalan, sejumlah hotel dan restoran, serta megatron maupun reklame media.

Earth Hour di Jakarta Menghemat Listrik 170 Megawatt
Peringatan Earth Hour 2024 di SCBD Kembali Padamkan lampu selama 90 menit.

Peringatan Earth Hour 2024, Kembali Padamkan Lampu Selama 90 Menit

Secara global dalam peringatan Earth Hour 2024 mengusung tema “Give an Hour for Earth – Biggest Hour for Earth” yang diadopsi oleh Earth Hour Indonesia menjadi “Momen Ter

img_title
VIVA.co.id
25 Maret 2024