Dampak Gempa Bali, Sejumlah Bangunan Rusak Ringan

Seismograf, alat pencatat pergerakan gempa bumi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rudi Mulya

VIVA.co.id – Gempa berkekuatan 5,6 skala richter mengguncang Bali, Rabu, 22 Maret 2017, sekira pukul 07.10 waktu setempat.

Prakiraan Cuaca Sebagian Kota di Jawa: Jakarta hingga Bandung Berpotensi Hujan Petir

Dalam informasi awal, gempa ini sempat dilaporkan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berkekuatan 6,4 SR.

Namun setelah diperbaharui, gempa ini berkekuatan 5,6 SR berpusat di lepas pantai selatan Pulau Bali dengan jarak 12 kilometer di kedalaman 125 kilometer.

Fenomena Aneh Benda Putih Mengambang dari Langit di Kalteng, Begini Penjelasan BMKG

Laporan di lapangan, gempa ini terasa cukup kuat dirasakan oleh warga. Namun beruntung tidak menimbulkan kerusakan berarti.

Waspada! BMKG Prediksi Hujan di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Selasa 12 November 2024

Humas Pusat Pengendalian dan Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali, Komang Edi, saat dihubungi menyebutkan sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat gempa itu.

Kerusakan juga relatif kecil. Dilaporkan, di Kabupaten Jembrana terjadi dampak kerusakan ringan di beberapa titik di Kecamatan Mendoyo seperti di Desa Pohsanten, beberapa atap genteng rumah warga berjatuhan. Hal sama juga terjadi di Desa Yeh Sumbul Candi dan Desa Yeh Embang.

Di Kabupaten Bangli, atap Candi Bentar Pura Kehen mengalami kerusakan. Kerugian ditaksir mencapai Rp10 juta. Sementara kerusakan juga menimpa Pelinggih (tempat sembahyang pribadi) di Merajan Agung Puri Jehem, Kecamatan Tembuku.

Kerusakan juga menimpa Pelinggih di Merajan, rumah warga atas nama Nengah Mawah di Desa Abuah. Pelinggih tersebut roboh dan kerugian ditaksir mencapai Rp15 juta.

Di sisi lain, seorang pengunjung Pasar Kidul mengalami ruka ringan akibat kepanikan saat gempa terjadi. Saat ini ia sudah ditangani oleh tim medis.

Di Kabupaten Badung, satu unit bangunan SMP 3 di Kecamatan Mengwi mengalami kerusakan. Plafon atap berjatuhan ke lantai. Di Kabupaten Klungkung, satu unit bale banjar (ruang pertemuan warga) rusak, tepatnya di Desa Gunaksa. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya