BMKG Perbaharui Kekuatan Gempa Bali 5,6 Skala Richter
- www.geospasial.bnpb.go.id
VIVA.co.id – Gempa bumi berkekuatan 5,6 skala richter mengguncang wilayah Bali, Banyuwangi dan Mataram pada Rabu pagi, 22 Maret 2017, sekira pukul 06.10 WIB. Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tersebut berkekuatan 6,7 SR.
Pusat gempa bumi berada pada 8,79 LS dan 115,19 BT, tepatnya di lepas pantai selatan Pulau Bali pada jarak 12 km arah tenggara Kota Denpasar pada kedalaman 125 km.
Dari hasil analisis peta tingkat guncangan yang dirilis BMKG, dampak gempa dirasakan warga yang berada di wilayah Denpasar, Kuta, Badung, Gianyar dalam skala intensitas II SIG BMKG (III-IV MMI).
Kemudian di wilayah Negara, Singaraja, Klungkung, dan Karangaasem dalam III MMI. Selain itu, di Banyuwangi guncangan dirasakan dalam II -III MMI dan di Mataram II MMI.
"Banyak warga di Denpasar, Nusa Dua, dan Kuta dilaporkan terkejut dan berhamburan keluar rumah akibat guncangan gempa bumi ini, namun demikian hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa bumi," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan persnya hari ini.
Menurut Daryono, gempa di selatan Bali ini merupakan jenis gempa bumi berkedalaman menengah yang disebabkan aktivitas subduksi lempeng. Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju 70 mm/tahun, mengalami deformasi/patahan batuan tepat di Zona Benioff bawah lepas pantai selatan Pulau Bali.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu penyesaran naik (thrust fault).
"Masyarakat pesisir pantai selatan Bali, Lombok, dan Jawa Timur diimbau agar tetap tenang, mengingat hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya. (one)