Mendikbud: Bandar Tak Takut Selundupkan Narkoba ke Indonesia
- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA.co.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, mengingatkan bahwa Indonesia sudah menjadi pasar potensial peredaran narkoba.
Para bandar internasional begitu mudah menyelundupkan narkotika berbagai jenis melalui wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, misal, Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Malaysia. Biasanya penyelundupan melalui pelabuhan-pelabuhan tak resmi alias pelabuhan tikus.
"Bayangkan saja: dalam satu tahun, satu ton narkoba, mulai dari pil (ekstasi) dan jenis lainnya, masuk ke sini (Indonesia)," kata Menteri dalam kunjungan kerja di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan, pada Senin, 20 Maret 2017.Â
Pelajar, kata Menteri, paling mudah dijadikan target pasar narkoba. Mereka dibidik sebagai pencandu narkotika sedari dini. Hal itu dibuktikan juga dengan penemuan sejumlah makanan ringan, seperti permen dan semacamnya, yang sudah dicampur dengan narkoba.
"Entah disadari atau tidak, banyak negara penjual narkoba masuk ke Indonesia. Mereka sadar betul, kecanduan narkoba bisa ditanamkan sejak dini, seperti permen narkoba, itu dalam rangka membudayakan narkoba," katanya.
Menteri menengarai para bandar narkoba tak terlalu khawatir menyelundupkan narkoba ke Indonesia karena hukumannya relatif ringan. "Mereka tidak takut masuk (menyelundupkan narkoba) ke sini. Sebab kalau ditangkap, cuma paling dipenjara. Berbeda negara lain yang langsung digantung," ujarnya.