Kepala BNN Geram Bandar Narkoba Bebas Beraksi di Lapas

Benny mengangkat tangan di hadapan Kepala BNN, Budi Waseso.
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Budi Waseso geram, karena masih banyak bandar narkoba yang beraksi dari dalam lembaga permasyarakat, atau lapas. Ia menegaskan, jika pihak lapas tak sanggup mengatasi aksi bandar, BNN siap melakukan penertiban.

Kronologi BNN Tangkap 107 Orang Pakai Narkoba di Golden Crown

"Nanti, ada waktunya, kita tetap menghormati lembaga itu. Kalau lapas hands up (angkat tangan) baru kita lakukan," kata pria yang akrab disapa Buwas itu di gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis 16 Maret 2017.

Buwas menilai, pengamanan dan pengawasan di lapas saat ini masih lemah. Hal itu terbukti, kemampuan bandar yang mengontrol peredaran narkoba dalam skala besar dari balik sel tahanan.

Kasus Sabu dalam Penjara, Dua Pegawai Rutan Lampung Diperiksa BNN

"Jadi, mereka ini berkomunikasi dengan menghubungi jaringan-jaringan yang berada di luar," lanjut mantan Kapolda Gorontalo itu.

Kemudian, Buwas menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola lapas, agar  bandar narkoba tak lagi bisa beroperasi dari dalam lapas. "Kita selalu kerja sama, kasih masukan. Setiap ada kejadian, selalu saya beri masukan," ujarnya.

Si Pembantai Gembong Narkoba Rodrigo Duterte Pecat Leni Robredo

Terkait adanya dugaan keterlibatan oknum sipir lapas, Buwas menjawab diplomatis. "Kalau untuk Lapas di Medan, ada yang ketangkap, tetapi yang di Lapas Cipinang belum ada," jelasnya.

Buwas mengindikasikan, kebebasan bandar narkoba di dalam lapas, karena ada akses fasilitas dan komunikasi.

"Dia bisa beroperasi karena leluasa, diberi fasilitas. Komunikasi dari mana, kalau tidak memakai alat komunikasi. Kan, alat komunikasi enggak punya kaki, yang bawa masuk ke dalam siapa? Kan gitu. Tetapi, kita perlu buktikan ini," ujarnya. (asp)

BNN melakukan pemusnahan barang bukti narkoba

BNN Temukan Narkotika Jenis Baru, Berupa Serbuk Kulit Kayu Alami

Narkoba ini masuk ke Indonesia melalui jasa pengiriman dari Belanda.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2020