Tujuh Gempa Guncang Indonesia dalam Sehari
Rabu, 15 Maret 2017 - 10:15 WIB
Sumber :
- BMKG
VIVA.co.id – Tujuh gempa bumi terjadi di wilayah Indonesia sepanjang Selasa, 14 Maret 2017. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi terjadi di Sabang, Meulaboh, Sukabumi, Laut Jawa, Bali selatan, Tolitoli, dan Papua.
Seperti disampakan Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG,
Dr. Daryono, gempa bumi ini secara kebetulan memang terjadi dalam hari yang sama, meski tidak ada kaitan antara satu kejadian gempa bumi dengan yang lain.
Sedang diteliti untuk dibuktikan apakah ada mekanisme migrasi atau saling picu, karena masing-masing gempa bumi terjadi pada zona pembangkit gempa (seismogenik) yang berbeda.
“Masyarakat diimbau tidak perlu takut dan khawatir terkait isu yang berkembang akan terjadinya gempa bumi dengan kekuatan yang lebih besar,” ujar Daryono kepada VIVA.co.id, Rabu, 15 Maret 2017.
Dijelaskan Daryono, kejadian gempa di Samudera Hindia berjarak 353 km arah Barat Daya Sabang, Aceh. Ini adalah gempa dengan magnitude paling kuat yakni mencapai 5,9 skala richter. Gempa di Sabang ini terjadi pagi hari pukul 09.51 WIB, pada kedalaman hiposenter 10 km.
Melihat kedalaman hiposenternya, gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif di bagian Lempeng Indo Australia di sebelah barat zona subduksi. Zona ini dikenal sebagai zona outer rise. Meskipun magnitudonya cukup besar dengan kedalaman dangkal, tetapi karena jaraknya cukup jauh dari permukiman, maka gempa ini hanya dirasakan di Sabang dan Banda Aceh. Gempa tidak menimbulkan kerusakan.
Pada waktu yang bersamaan dengan gempa di Sabang, wilayah Sukabumi, Jawa Barat, juga diguncang gempa bumi berkekuatan 4,9 SR. Gempa terjadi pada kedalaman 29 km dan diperkirakan dipicu oleh aktivitas sesar aktif di dasar laut. Gempa berpusat di Samudera Hindia pada jarak 68 km arah selatan Pelabuhan Ratu dan dirasakan di Cicurug, Pelabuhan Ratu, Bogor dan Sukabumi pada skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).
Berikutnya adalah gempa bumi berkekuatan 5,4 SR dengan pusat gempa di darat pada jarak 52 km arah tenggara kota Toli-Toli, Sulawesi Tengah, pada pukul 12.55 WIB. Hiposenter gempa ini berada di kedalaman 66 km.
Tampaknya pembangkit gempa ini berkaitan dengan aktivitas subduksi Lempeng Sulawesi Utara ke arah selatan di kedalaman menengah. Gempa bumi ini dirasakan cukup kuat di Toli-Toli dan sekitarnya dalam skala intensitas II SIG BMKG (III-IV MMI). Gempabumi ini juga dilaporkan dirasakan di Gorontalo, Limboto, dan Buol.
Sebelumnya, pada pagi harinya, pukul 08.51 WIB, gempa akibat sesar aktif berkekuatan 3,1 SR juga terjadi di Pesisir Selatan Bali, tepatnya pada jarak 6 km arah Tenggara Kota Denpasar, Bali. Meskipun pusat gempanya dekat pusat kota tetapi karena kekuatannya relatif kecil, maka hanya beberapa orang saja yang merasakan guncangannya.
Pada pukul 11.36 WIB, gempa terjadi di Laut Jawa dengan kekuatan 4,8 SR. Pusat gempa pada jarak 108 km arah Barat Laut Kota Jepara, Jawa Tengah. Hiposenter gempa bumi ini terletak pada kedalaman 552 km. Gempa Laut Jawa ini cukup langka karena memang jarang terjadi. Sumber gempanya sangat dalam yang berasal dari aktivitas subduksi lempeng Indo Australia ke bawah lempeng Eurasia di bawah laut Jawa. Karena hiposenternya yang dalam maka gempa bumi semacam ini biasa disebut sebagai deep focus earthquake.
Selanjutnya, pada sore harinya, pukul 16.13 WIB, gempa berkekuatan 4,8 SR terjadi di Puncak Jaya, Jayapura. Gempa ini berkedalaman 60 km, yang dipicu aktivitas subduksi lempeng. Gempa ini diperkirakan meninmbulkan guncangan pada skala intensitas II SIG BMKG (III MMI) di Puncak Jaya.
Terakhir adalah gempa bumi yang terjadi di Meulaboh, Aceh, pada malam hari pukul 20.13 WIB, dengan kekuatan 5,2 SR. Pusat gempa terletak di Samudra Hindia tepatnya pada jarak 120 km arah Barat Daya Kabupaten Simeulue pada kedalaman 46 km di bawah cekungan busur muka (fore arc basin). Gempa bumi akibat aktivitas subduksi ini dirasakan di Sabang, Aceh dan Meulaboh pada skala intensitas II SiG BMKG, dan tidak ada laporan kerusakan.
“Tingginya aktivitas gempa bumi di wilayah Indonesia ini merupakan konsekuensi dari posisi wilayah Indonesia yang terletak antara desakan tiga lempeng utama dunia, serta banyaknya sebaran struktur sesar aktif,” kata Daryono.
Berdasarkan catatan BMKG selama periode tahun 2016, terjadi 5.578 kali gempa bumi dalam berbagai variasi kekuatan dan kedalaman gempa signifikan berkekuatan 5,0 SR terjadi sebanyak 181 kali dan yang menimbulkan kerusakan sebanyak 12 kali kejadian. Ini merupakan cerminan bahwa wilayah Indonesia merupakan kawasan paling aktif gempa bumi di dunia. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya