Seleksi Polri Bebas Pungli, Kapolda Jateng Sebar Nomor HP
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono menjamin tidak adanya praktik pungutan liar, atau pungli dalam proses penerimaan anggota Polri di wilayahnya.
Secara khusus, Condro mengumumkan nomor pribadinya, agar warga melaporkan jika praktik pungli nyata terjadi.
"Saya jamin dalam seleksi Polri di wilayah hukum Polda Jateng, tidak ada yang minta segini-segini. Kalau ada, silahkan telpon Kapolda langsung ke 08111190184, itu nomor saya, " tegas Condro, saat acara 'Aksi 123 Jadi Polisi' di Semarang, Minggu 12 Maret 2017.
Jaminan keterbukaan rekrutmen gratis sendiri ditunjukkan dalam sejumlah testimoni orangtua para taruna yang lolos seleksi. Mereka terdiri atas warga dari kalangan petani, nelayan, hingga buruh pemecah batu yang bersyukur putra-putrinya akhirnya diterima sebagai abdi negara.
Usai testimoni itu, Kapolda pun menceritakan ihwal jabatan polisi yang saat ini diemban olehnya. Condro mengaku bahwa dirinya berasal dari kalangan masyarakat biasa, namun bisa berakrir hingga menjadi Kapolda Jateng.
"Saya sendiri, anaknya buruh tani dari Tasikmadu, Karanganyar. Dulu sebelum jadi polisi, saya mencari di mana sekolah gratis dan masuk Akpol," kata mantan Kakorlantas Polri itu.
Kapolda meminta masyarakat jangan sekali-kali percaya, jika ada yang memberikan tarif, atau berusaha melakukan pungli. Jika pendaftar itu lolos, bukan karena uangnya, melainkan karena kemampuan sendiri yang memang layak.
"Jangan percaya kalau ada orang istilahnya 'menembak di atas kuda'. Artinya, kalkulasi saja. Sebenarnya anaknya bagus, kemudian dihitung-hitung. Padalah lulus, karena anaknya bagus," tegasnya.
Pihaknya pun berjanji, jika ada laporan praktik pungli yang masuk ke pihaknya akan langsung ditindak tegas. Termasuk, sanksi pemecatan terhadap anggota Polri.
"Kita akan tindak tegas. Yang melakukan pelanggaran PTDH (pemecatan tidak dengan hormat). Kemarin ada anggota yang kekerasan terhadap warga di Purbalingga, kita juga PTDH," ujarnya.
Sementara itu Gubernur Ganjar mengatakan, pihaknya mengapresiasi sosialisasi yang dilakukan Polda Jateng, karena melibatkan masyarakat. Keterbukaan informasi termasuk soal pendaftaran, menurut Ganjar, merupakan reformasi birokrasi yang patut ditiru.
"Mensosialisasikan dengan melibatkan masyarakat. Antusias. Nilai yang dikandung luar biasa. Ini melakukan reformasi birokrasi. Yang bicara bayar dan sebagainya itu ditepis," terang Ganjar.
'Aksi 123'
Untuk mensosialisasikan penerimaan anggota Polri tahun 2017, Polda Jateng menggelar kegiatan digelar dalam Car Free Day (CFD) di kawasan Simpang Lima Semarang.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB berlangsung meriah dan diikuti antusias oleh warga. Acara ini diramaikan dengan panggung terbuka yang dihadiri langsung Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Wali Kota Semarang Heaverita Gunaryanti Rahayu.
Warga juga dimanjankan dengan sejumlah atraksi dan hiburan, seperti marcing band Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) hingga penampilan artis dari Ibu Kota dan lokal Jawa Tengah.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono dalam sambutannya menyatakan, bahwa acara bertajuk 'Aksi 123 Jadi Polisi' merupakan upaya keterbukaan Polda Jateng terkait rekrutmen anggota polisi. Seleksi sendiri terangkum dalam sistem clear and clean dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis.
"Kami berharap, masyarakat banjirilah pendaftaran ini. Polri juga akan terima talent scouting (dilihat prestasinya). Misalkan ada yang hafal Alquran maupun mereka yang berprestasi bidang olahraga. Kita membuka mereka yang berprestasi," kata Kapolda.
Untuk diketahui Polri membuka pendaftaran sebagai Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama mulai tanggal 14 Maret hingga 15 April 2017. Pendaftaran bisa dilakukan di Polres masing-masing daerah, atau lewat website penerimaan.polri.go.id.