Raja Salman Pulang, Promosi Destinasi Wisata Harus Gencar

Pesawat yang membawa Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, dan para pangeran dan menterinya saat tiba di Bandara Ngurah Rai Bali, 4 Maret 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud mengakhiri masa liburannya hari ini di Bali. Kementerian Pariwisata diminta punya program promosi yang gencar ke negeri Timur Tengah pasca kepulangan Raja Salman.

Layanan Haji Sangat Memuaskan, Menag Yaqut: Diplomasi Baik Presiden Jokowi dan Raja Salman

"Setelah Raja Salman pulang, Kemenpar sudah harus punya jadwal promosi negara sasaran selanjutnya. Jangan sampai putus," kata Wakil Ketua Komisi X DPR Fikri Faqih, dalam pesan singkatnya kepada VIVA.co.id, Minggu 12 Maret 2017.

Menurut Fikri, keberadaan Raja Salman serta rombongan selama di Bali, menjadi sarana promosi kepada dunia internasional terkait kekayaan destinasi di Tanah Air.

Bertemu Menag, Imam Masjid Nabawi Bawa Pesan dari Raja Salman

"Terus gencar promosikan seluruh kekayaan budaya dan landscap keindahan alam kita, termasuk kepuasan mereka selama di Indonesia," lanjut politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.

Dikatakan Fikri, turis dari Timur Tengah, terutama Arab Saudi punya ciri khas dalam kesenangan. Aktivitas rombongan Raja Salman, serta rombongan selama di Bali bisa menjadi 'sampel' untuk turis lain, agar bisa dimaksimalkan.

MBS Dituduh Palsukan Tanda Tangan Raja Salman untuk Sahkan Perang Yaman

"Kita sudah harus bisa mengidentifikasi hal-hal yang paling disukai mereka untuk sampel wisman dari negara minyak lain sebagai banding daya tarik unggulan bagi ceruk pasar ini.

Seperti diketahui, setelah kunjungan negara di Jakarta, Raja Salman dan rombongan menyempatkan berlibur ke Bali. Semula Raja Salman ingin berada di Bali sampai Kamis 9 Maret 2017, namun sang raja betah di Bali dan menambah tiga hari sampai Minggu 12 Maret 2017. (asp)

Anthony Leong, Pakar Komunikasi Digital

Pakar Digital Anthony Leong Rekomendasikan Model Baru Strategi Komunikasi Krisis untuk Pemerintah

Pakar komunikasi digital, Anthony Leong, memperkenalkan konsep baru sebagai solusi komunikasi krisis yang adaptif. Konsep itu adalah Integrated Crisis Communication Model

img_title
VIVA.co.id
16 Januari 2025