Kabupaten Bantul Alami Krisis Jumlah Guru

Ilustrasi guru
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

VIVA.co.id – Pemerintah Kabupaten Bantul Yogyakarta, mengaku mengalami kekurangan jumlah aparatur sipil negara khususnya tenaga guru. Ini ditengarai oleh banyaknya pegawai negeri yang pensiun.

SD di Kabupaten Nias Viral Gegara Tak Ada Guru, Bobby Nasution Bilang Begini

Data pemerintah setempat setidaknya ada 300 hingga 500 pegawai yang pensiun setiap tahunnya. "Dari 300 hingga 500 PNS yang pensiun paling banyak PNS guru," ujar Sekretaris Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Bantul Sahadi Suparjo, Rabu 8 Maret 2017.

Di Bantul, total keseluruhan pegawai negeri tercatat sebanyak 8.911 orang. Dari jumlah itu, 5.500 di antaranya adalah mereka yang berprofesi guru.

Cerita Kapolres Kunjungi SD di Nias yang Viral Tak Ada Guru: Jalan Kaki Lewati Sungai dan Pegunungan

Dengan kondisi banyaknya pegawai yang pensiun, alhasil membuat beban kerja pegawai yang masih aktif ikut bertambah.

Sahadi mengaku sudah berupaya mengajukan penambahan jumlah aparatur sipil negara ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Namun, usulan itu tak pernah disetujui karena masih ada moratorium penerimaan.

6 Fakta Mengejutkan Guru SD Negeri di Nias Tak Mengajar Sebulan, 9 Tenaga Pengajar Diperiksa

"Selama tidak ada izin dari MenPan dan Reformasi Birokrasi kita tidak bisa berbuat banyak," katanya.

Kini, guna menyiasati kekurangan jumlah guru di Bantul, Sahadi mengaku mengizinkan pihak sekolah untuk merekrut guru kontrak. Dengan mekanisme pembayaran honor dibebankan ke sekolah dan ditambah insentif dari pemerintah kabupaten dan provinsi. "Itu solusi yang bisa digunakan untuk menutupi PNS khususnya guru," katanya. (asp)

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni

SD di Nias Viral gegara Gurunya Bolos Massal Sebulan, Pj Gubernur Sumut Bilang Begini

SDN 078481 Uluna'ai Hiligo'o Hilimbarozu di Kabupaten Nias, Sumut heboh jadi viral karena informasi guru bolos massal.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025