Berpakaian Kasual, Rombongan Raja Salman Borong Cinderamata

Rombongan Raja Salman borong cinderamata Bali.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id – Rombongan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, menyempatkan diri memborong sejumlah pernak-pernik di Bali. Suvenir asli khas Bali itu dibeli mereka dari mal terbesar di kawasan Kuta, Discovery Shoping Mall.

Layanan Haji Sangat Memuaskan, Menag Yaqut: Diplomasi Baik Presiden Jokowi dan Raja Salman

Corporate General Manager PT Bali Unicorn selaku pengelola Discovery Shoping Mall, I Wayan Puspa Negara, menjelaskan rombongan Raja Salman datang secara bertahap. Jumlah mereka mencapai puluhan menggunakan 22 mobil mewah.

"Mereka membeli oleh-oleh khas Bali. Ada banyak, mulai dari aroma terapi hingga patung Bali," kata Puspa Negara, Selasa 7 Maret 2017.

Bertemu Menag, Imam Masjid Nabawi Bawa Pesan dari Raja Salman

Puspa Negara memastikan mereka adalah rombongan Raja Salman. Sebab, setiap mobil yang berkunjung dimintai identitasnya oleh pihak keamanan setempat yang memang telah memperketat pengamanan begitu akan dikunjungi rombongan orang nomor satu di Jazirah Arab tersebut.

"Sudah terkonfirmasi jika mereka adalah rombongan Raja Salman. Kami mencatat dan memfoto mobil mereka, termasuk pass ID sopir yang mengantar mereka," ujar Puspa Negara.

MBS Dituduh Palsukan Tanda Tangan Raja Salman untuk Sahkan Perang Yaman

Hanya saja, ia tak hafal persis siapa-siapa saja yang datang berkunjung berbelanja.

"Saya tidak hafal karena kita memang tidak fokus ke sana. Bagi kami, siapapun yang datang (rombongan Raja Salman) yang terpenting adalah aspek keamanan dan kenyamanan mereka dalam berbelanja," lanjut dia.

Kendati begitu, mantan anggota DPRD Badung dari Partai Golkar itu menyebut beberapa di antara mereka adalah dokter pribadi Raja Salman dan para menteri beserta beberapa stafnya.

Dari pantauannya, rombongan tak menampakkan busana asli mereka. Sebaliknya, mereka mengenakan busana bergaya kasual, seperti kaus, topi dan banyak yang menggunakan celana pendek.

"Kami menghargai karena mereka beradaptasi dengan lingkungan. Mereka tidak menggunakan busana Arab. Mereka sangat kasual. Ini nilai tambah untuk mereka. Mereka sangat menjunjung tinggi dan menghargai nilai budaya Bali," kata tenaga ahli pariwisata DPRD Badung periode 2014-2019 itu. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya