Permen Diduga Mengandung Narkoba Beredar di Pesantren

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Sumber :
  • Nur Faishal/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Tak hanya menyasar di sekolah dasar, permen yang mengandung narkoba juga beredar di pesantren, Jawa Timur. Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengatakan, permen narkoba pertama kali ditemukan di Banyuwangi. Pemen itu dioleskan narkoba untuk membuat ketagihan.

Mensos Ungkap Fenomena Demotivasi di Masyarakat Akibat Ketergantungan Bansos

"Permen narkoba di Banyuwangi, dioleskan di permen itu yang membuat orang ketagihan. Ini lagi dicek, lagi didalami karena laporan masyarakat sudah saya sampaikan ke Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional) Jawa Timur dan itu sudah di dalami," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul di Malang, Selasa 7 Maret 2017.

Dijelaskan Gus Ipul, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur sedang menjalin komunikasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Upaya ini dilakukan, karena masih ditemukan permen baru yang diduga mengandung narkoba.

Mendagri Tito Bakal Buat Surat Edaran Setop Bansos hingga Pilkada 2024 Rampung

"Memang, ada jenis-jenis yang baru, nanti BPOM juga akan menindak lanjuti itu," lanjut Gus Ipul.

Terkait peredaran permen di kalangan pesantren, ada beberapa tempat yang di curigai. Pihak pesantren terkait juga sedang diminta keterangan.

Gus Ipul Targetkan Kemiskinan Ekstrem Turun Jadi Nol Persen Selama 2 Tahun

Adapun Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menjelaskan, modus pelanggaran pangan memang bisa dititipkan melalui permen yang mengandung narkotika. Upaya yang dilakukan BPOM saat ini menjalin kemitraan dengan BNN dan pemerintah daerah untuk mewaspadai jajan pangan anak.

"Itu dimungkinkan untuk itulah kita akan terus meningkatkan kemitraan dengan BNN dengan pemerintah daerah untuk mewaspadai itu," katanya.

Selain itu, pengawasan juga dilakukan terhadap jajan anak yang juga yang beredar di komunitas. "Yang dimungkinkan dititipin barang berbahaya yang bisa mengandung narkotika,"  jelasnya.

Sejauh ini, pihak BPOM mengaku sudah melakukan pemeriksaan ada laporan soal penyebaran permen narkoba. Ia mengkalim, belum ada temuan dari BPOM soal permen, atau jajan pangan yang mengandung narkoba.

"Tapi akan kita waspadai terus, karena mereka memang masuk melalui anak-anak bisa juga mainan anak-anak akan kita waspadai itu," tuturnya.

Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (PP) Kota Surabaya, menggelar razia permen yang diduga mengandung narkotika di sejumlah Sekolah Dasar (SD) Surabaya, Jawa Timur. Hasilnya, ratusan permen dot berupa dot disita dan kini tengah diuji laboratorium.

Seluruh petugas Satpol PP se-kecamatan Kota Surabaya melakukan razia pada 6-7 Maret 2017.

Pada razia hari pertama, sebanyak 345 botol permen dicurigai mengandung narkotika, atau bahan berbahaya disita dari toko maupun pedagang asongan di dekat SD-SD di 14 kecamatan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya