Prostitusi Merebak di Kawasan Bandara Baru Kulonprogo
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA.co.id – Aktivitas prostitusi mulai merebak di kawasan pembangunan bandara baru di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Dampak negatif dari geliat ekonomi kawasan yang ditargetkan beroperasi pada 2020 ini kini menjadi pengawasan serius pemerintah setempat.
Menurut Kepala Seksi Ketenteraman Ketertiban Satpol PP Pemda Yogyakarta, Nur Hidayat, munculnya aktivitas prostitusi di kawasan Barat Yogyakarta itu ditengarai oleh lemahnya pengawasan dan kebiasaan masyarakat yang relatif terbuka dengan orang baru.
Karena itu, Nur mengaku, sepanjang tahun 2016 lalu, setidaknya dari total 354 kasus yang mereka tangani, sebanyak 143 adalah perkara yang berkaitan dengan tindakan prostitusi ilegal.
“(Karena itu) Ke depan, berkaitan dengan keberadaan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) kami akan berkordinasi dengan semua lini untuk meningkatkan pengawasan di sana, agar pelacuran ilegal bisa ditekan,” katanya.
Untuk diketahui, kawasan bandara baru di wilayah Kulonprogo direncanakan akan dibangun di atas lahan seluas 750 hektare dengan estimasi biaya mencapai Rp7 triliun.
Pembangunan bandara ini diproyeksikan akan mengganti fungsi Bandara Internasional Adisutjipto yang sudah terlalu padat dan akan diperuntukkan bagi kepentingan militer. (one)