Antrean Panjang Warga di Depan Masjid Istiqlal
- VIVA/Danardono
VIVA.co.id – Masjid Istiqlal mulai disterilisasi Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres, Kamis siang, 2 Maret 2017. Masjid yang berada di Jalan Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Jakarta Pusat ini menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi oleh Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, siang nanti.
Selama proses sterilisasi dilakukan, seluruh pengunjung masjid diminta untuk menunggu di depan gerbang masjid. Nampak pengunjung mulai memadati kawasan Masjid Istiqlal, antrean pun sudah cukup panjang. Antrean ini didominasi kaum ibu-ibu.
"Mampir aja sekalian salat, siapa tahu bisa salaman sama raja," kata Musrifah, warga yang sedang mengantre sejak satu jam yang lalu.
Petugas keamanan masih menutup gerbang di depan Masjid Istiqlal. Mereka meminta para pengunjung yang mengantre, agar sebaiknya menunggu sambil duduk. Gerbang baru akan dibuka menjelang Salat Dzuhur.
Namun, sebelum masuk ke dalam masjid, seluruh pengunjung diwajibkan melakukan serangkaian pemeriksaan standar Paspampres. Mereka akan menjalani body check melalui metal detector, tas maupun barang bawaan mereka juga dimasukan kedalam x-ray.
Sebelumnya, Kepala Sub Bidang Pemeliharaan Gedung Masjid Istiqlal, Syaiful Haq, mengatakan Raja Salman akan datang ke Masjid Istiqlal dengan membawa 80 orang. Raja dan rombongan hanya berada sekira 30 menit di Istiqlal.
Raja Salman dan rombongan akan melewati Gerbang Al Malik yang sudah dilapisi karpet di sepanjang lorong hingga menuju lift naik ke lantai dua yang merupakan ruang utama yang biasa dipergunakan sebagai tempat salat.
Rombongan Raja Salman akan diantar menuju ruang tamu sebelum melaksanakan salat sunah penghormatan terhadap Masjid Istiqlal. Di ruang tamu khusus para tamu negara itu, tersedia sofa juga ruang makan tempat menjamu Raja Salman.
Bahkan di ruangan itu sengaja dibangun toilet khusus sesuai dengan permintaan pihak Kerajaan Arab Saudi.
Layanan Haji Sangat Memuaskan, Menag Yaqut: Diplomasi Baik Presiden Jokowi dan Raja Salman
Tahun 2024 juga mencatat sejarah baru dengan tambahan kuota haji Indonesia sebanyak 20 ribu jemaah, sehingga dari jumlah sebelumnya 221 ribu menjadi 241 ribu jemaah.
