Presiden Jokowi Merasa Malu, Masih Ada Kasus Gizi Buruk
- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2017, menyinggung soal masalah gizi buruk yang masih terjadi di Indonesia. Menurut Jokowi, masih adanya kasus gizi buruk di Indonesia adalah hal yang memalukan.
"Jangan sampai ada lagi yang namanya gizi buruk, ndak, memalukan kalau masih ada. Ada satu orang pun, dua, tiga anak, harus secepatnya diselesaikan apalagi lebih dari itu. Inilah yang kita luruskan lagi," kata Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu 28 Februari 2017.
Menurut Presiden, Indonesia adalah negara yang sudah pada tahap penghasilan menengah sehingga tak patut lagi ada kasus gizi buruk.
"Saya sampaikan ke menkes, ndak saya enggak terima seperti ini di Indonesia," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, masih adanya penyakit seperti gizi buruk maupun TBC dan demam berdarah tak lain karena penanganan yang belum benar-benar terfokus.
"Tidak ada anak yang sepantasnya kurang gizi di negara berpendapatan menengah. Dan tidak ada anak yang sepantasnya meninggal dengan penyebab yang mestinya bisa kita cegah," lanjutnya.
Mantan Gubernur DKI itu mengatakan pentingnya gizi menjadi "investasi" pada masa yang akan datang. Pada tahun 2045, diprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan pendapatan produk domestik bruto (PDB) tertinggi kelima di dunia.
"Apabila kita ingin 2045 masuk lima besar negara dengan PDB terbesar, tapi kalau ini masih (ada gizi buruk), lupakan mimpi itu," katanya. (one)