Enam Orang Tewas Akibat Bentrokan Pilkada Intan Jaya
- VIVA.co.id/Banjir Ambarita
VIVA.co.id – Bentrok antarkubu pasangan calon bupati dan wakil bupati yang bertarung dalam Pilkada Kabupaten Intan Jaya, Papua, terus berlanjut hinga Sabtu 25 Februari. Korban tewas dikabarkan bertambah menjadi enam orang dan luka-luka terkena panah sekitar 600 orang.
Anggota DPR Papua Thomas Sendigau mengatakan, bentrok antarpendukung Paslon Pilkada Intan Jaya masih terus berlanjut. "Konflik masih berlanjut sampai saat ini, sudah 600 orang kena panah dan enam yang tewas,"u jar Thomas melalui pesan elektroniknya, Sabtu malam, 25 Februari 2017.
Konsentrasi massa juga masih terus berlanjut di Sugapa. "Terutama di Pastoran Bilogai, ratusan massa masih berkumpul," ujar Thomas yang juga warga asli Intan Jaya.
Menurut informasi dari salah satu warga Sugapa Ibu Kota Intan Jaya, Petrus, konsentrasi aparat keamanan di Gedung Negara Sugapa. "Itu kediaman Bupati petahana Natalis Tabuni, karena massa terus berupaya menerobos," ujarnya melalui sambungan telepon.
Sedangkan di tempat lain, sambungnya, pendukung Paslon saling berkonsentrasi. "Para pendukung Paslon saling intip, sehingga banyak yang kena panah dan kemudian dievakuasi ke Nabire," ujarnya menambahkan.
Situasi rumah-rumah di Sugapa juga banyak kosong karena ditinggalkan penghuninya mengungsi ke tempat lain. ''Rumah-rumah banyak kosong, karena pada takut, kalau tidak dibakar lalu dijarah, sedangkan polisi bertindak serba salah mungkin mereka takut nanti kena HAM," tuturnya.
Bentrok antarpendukung saat rekapitulasi perhitungan suara berlangsung Kamis lalu. "Rekapitulasi belum final tapi mereka sudah anarkis, mungkin mereka sudah tahu berapa suara masing-masing sesuai rekapitulasi di tingkat distrik," katanya.
Sementara kekuatan aparat gabungan TNI dan Polri yang ada saat ini di Sugapa sekitar 400 personel. "Hari ini ditambah 1 SSK Brimob dari Mabes Polri dan 1 SSK lagi besok," ujar Juru Bicara Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal. (mus)