Choel Siap Seret Bendum PDIP di Kasus Hambalang
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Andi Zulkarnaen Mallarangeng, alias Choel Mallarangeng, telah mengajukan permohonan justice collaborator, atau saksi pelaku tindak pidana yang bekerja sama dalam perkara tindak pidana tertentu kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
Namun, penyidik belum memutuskan diterima, atau tidaknya kerja sama Choel untuk membongkar kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pusat Pelatihan, Pendidikan, dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, itu.
Dikonfirmasi wartawan usai jalani pemeriksaan tersangka, Choel malah senyam-senyum. Ia mengaku tengah bahagia, karena proses hukum yang dilaluinya kini telah memasuki tahap berikutnya.
"Syukur alhamdulillah, masa 20 hari pertama (penahanan) saya telah tiba waktunya. Artinya, argo sudah jalan. Berapa pun masa penahanan saya nantinya, 20 hari sudah berkurang, oke," kata Choel di kantor KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat 23 Februari 2017.
Ditanya lagi soal sosok gubernur yang sempat dia sebut terlibat Hambalang, Choel kembali tersenyum. Sebutkan satu nama, yakni Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambei, baru adik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng itu menjawab.
"Saya kira, Anda sudah tahu semua siapa itu," kata Choel.
Choel kembali menegaskan, komitmennya membongkar para penikmat uang korupsi Hambalang. Terutama, gubernur yang ia sebutkan itu. "Siap (bongkar) dong," tegas Choel.
Nama Olly yang sekarang juga masih menjabat Bendahara Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pernah masuk pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, saat memovinis terdakwa mantan Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya Tbk, Teuku Bagus Mokhamad Noor, terkait kasus Hambalang.
Dalam pertimbangan putusan dan barang bukti yang tercantum, ada pembelian dan pemberian mebel, atau furniture senilai sekitar Rp2,5 miliar dari PT Adhi Karya Tbk, untuk Olly Dondokambey selaku anggota Komisi XI dan Wakil Ketua Banggar DPR dari Fraksi PDIP 2009-2014.
Mebel itu, kemudian disita KPK pada September 2013, dari rumah Olly Dondokambey yang beralamat di Jalan Reko bawah, Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menegaskan, fakta putusan itu tak akan dibiarkan saja oleh penyidik. Bahkan, mantan Peneliti ICW tersebut mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan baru terkait proyek Hambalang.
"Kami berharap pengusutan AZM (Choel) membuat firm bukti-bukti yang dimiliki KPK. Tetapi, untuk penyelidikan (Hambalang) ini kami tidak bisa sebutkan (dulu), apalagi sebutkan nama orang. Kami baru sampaikan ke publik apabila naik ke tingkat penyidikan nanti," kata Febri. (asp)