MUI Gelar Rapat Pleno Soal Komunisme dan Ketidakadilan
Rabu, 22 Februari 2017 - 17:21 WIB
Sumber :
- Raudhatul Zannah
VIVA.co.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar rapat pleno ke-15 guna menyoroti dua ancaman serius yang tengah mengancam eksistensi bangsa dan negara saat ini. Rapat yang dihadiri sejumlah pimpinan MUI ini digelar di Gedung MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Februari 2017.
Ketua Umum Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin, mengatakan ancaman yang dibahas dalam rapat itu terdiri dari bahaya komunisme dan ketidakadilan. Ketidakadilan itu di antaranya, ketidakadilan ekonomi, sosial, dan hukum. Ancaman-ancaman itu tak bisa dipandang remeh karena bukti nyata dari ancaman itu sudah ada.
"Oleh karena itu, jangan anggap remeh ancaman itu, selain ada ancaman lain yang belum sempat kita bicarakan," kata Din membuka saat rapat pleno.
Menurutnya, MUI telah memiliki komitmen untuk selalu aktif, menemukan jalan keluar atas ancaman-ancaman dan permasalahan bangsa yang sedang terjadi saat ini. Terutama ancaman komunis yang jelas sangat bertentangan dengan Pancasila.
"Selain ideologis, dia (komunisme) bertentangan secara diametral dengan ideologi Pancasila. Kalau ini berkembang, maka akan mengancam ideologi negara," kata Din.
Din menambahkan, atas ancaman itu timbul tiga upaya solusi yang bisa dilakukan. Pertama, terus-menerus dilakukan upaya penyadaran kepada masyarakat. "Ini (penyadaran) memang merupakan kewajiban kita sebagai masyarakat madani, ormas, dan kelompok masyarakat," ujarnya.
Kedua, adanya perubahan struktural. Ini mendesak pemerintah, parlemen, dan partai politik untuk memberi perhatian penuh. Ketiga, semua masalah yang dihadapi adalah proses politik, oleh kebijakan-kebijakan para pemangku. Dengan begitu, menurut Din, apabila langkah-langkah dari kebijakan itu bisa diambil, maka sebagian masalah bisa teratasi. (ase)
Baca Juga :
LBH Gema Keadilan Diluncurkan, Jubir: Kami Berharap Bisa Bantu Masyarakat Peroleh Hak-haknya
LBH Gema Keadilan siap melindungi yang lemah dan memperjuangkan keadilan bagi semua. Selain itu, ingin wujudkan cita-cita besar agar hukum bisa jadi penyeimbang.
VIVA.co.id
11 November 2024
Baca Juga :