Komnas HAM Kritik Gubernur Papua soal Freeport

Warga Papua pekerja tambang Freeport di Kuala Kencana, Timika.
Sumber :
  • REUTERS/Muhammad Yamin

VIVA.co.id – Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai mengkritik sikap Gubernur Papua Lukas Enembe atas dukungannya ke pemerintah agar PT Freeport Indonesia dikuasai sahamnya senilai 51 persen.

Bikin Terenyuh, Murid SD di Mimika Sisakan Makanan Bergizi untuk Ibu di Rumah

"Gubernur Lukas tidak pandai menjaga perasaan rakyat, karyawan juga perasaan sebagian besar dari kaum terdidik dan aktivis kemanusiaan termasuk perusahaan," kata tokoh Papua tersebut, Selasa, 21 Februari 2017.

Natalius mengaku bahwa ia mengetahui rencana divestasi saham 51 persen oleh pemerintah itu sudah sejak tahun 2014. Menurutnya, keinginan itu adalah permainan sekelompok elite di Jakarta yang memang memiliki kekuasaan dan uang.

KKB Berulah Lagi, Tembak Anggota Polisi yang Pulang Beli Minyak Tanah di Puncak Jaya

Atas itu, ia menyangsikan jika memang nantinya Freeport dikuasai oleh Jakarta, maka masalah di Papua akan rampung. "Apakah semua masalah selesai? Tidak akan ada lagi pelanggaran HAM? Putra-putri Papua diperkerjakan? atau Freeport (akan) bekerja profesional tidak mendanai operasi militer?" kata Natalius.

Sebelumnya, Lukas Enembe memang menyatakan dukungannya ke pemerintah untuk melakukan divestasi saham milik PT Freeport Indonesia. Dukungan itu, kata dia, memang pantas diberikan. Sebab dengan divestasi itu juga membuat Freeport harus tunduk pada aturan di Indonesia.

Kronologi Gugurnya Anggota Polri Briptu Iqbal Anwar Ditembak KKB di Yalimo

"Setelah 48 tahun beroperasi, sudah waktunya Freeport tunduk pada aturan UU yang berlaku dan memberikan saham mayoritas kepada pemilik tanah dan alam," kata Lukas di Jayapura.

Warga Etnis Tionghoa di Papua Rayakan Imlek

Warga Etnis Tionghoa di Papua Rayakan Imlek, Tahun Ular Kayu Simbol Kemajuan Indonesia

Warga Jayapura etnis Tionghoa bersuka ria merayakan Imlek Tahun 2025 di Vihara Jayapura, Papua, Rabu, 29 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
29 Januari 2025