Sakit, Dahlan Iskan Minta Izin Berobat ke China Lagi
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id – Kondisi kesehatan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, dikabarkan masih kurang baik. Karena itu, dia tidak menghadiri kembali sidang dugaan korupsi pelepasan aset PT Panca Wira Usaha, BUMD Pemprov Jatim, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa, 14 Februari 2017. Dia memohon izin berobat ke China lagi.
Itu adalah dua kali sidang yang tidak dihadiri Dahlan dalam dua pekan ini. Pekan lalu, sidang juga batal digelar karena mantan Direktur Utama PT PLN itu juga dalam kondisi sakit dan dirawat di rumah sakit. "Beliau masih menjalani tindakan medis di RSU dr Soetomo," kata pengacara Dahlan, Agus Dwi Harsono, di Pengadilan Tipikor Surabaya.
Kepada Majelis Hakim yang diketuai Tahsin, tim kuasa hukum Dahlan, menyampaikan surat keterangan catatan kesehatan Dahlan dari dokter RSU dr Soetomo. Pengacara juga menyampaikan surat permohonan pemeriksaan kesehatan kliennya ke Tianjin, Tiongkok. Permohonan itu dipertimbangkan hakim. Sidang ditunda.
Pada awal Januari lalu, Dahlan diizinkan berobat ke China oleh hakim untuk memeriksakan transplantasi hatinya. Dibatasi waktu hanya sepuluh hari, ke negeri Tirai Bambu Dahlan dikawal seorang jaksa, yakni Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Surabaya.
Agus mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter spesialis di Tianjin, Dahlan harus kembali lagi untuk menjalani pemeriksaan medis lanjutan di sana. Karena itu, Agus berharap hakim mengabulkan kliennya ke luar negeri untuk berobat. "Kesehatan Pak Dahlan berpengaruh pada lancar atau tidaknya jalannya sidang," ujarnya.
Dahlan memang harus memperoleh izin dari hakim untuk bepergian ke luar negeri. Sejak status tahanan ditempelkan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur pada akhir 2016 lalu, Dahlan dicekal ke luar negeri. Bahkan, jangankan ke luar negeri, keluar dari Kota Surabaya saja jurnalis senior itu tidak boleh karena berstatus tahanan kota.
Terungku tahanan kota itu membuat Dahlan kesulitan melakukan pemeriksaan rutin transplantasi hatinya ke Tianjing, China. Pengacaranya pernah menjelaskan, biasanya Dahlan memeriksakan diri di China tiga kali dalam setahun. Belakangan, Dahlan dikabarkan sering mengalami drop, lebih-lebih setelah menyandang status tersangka lagi dalam kasus korupsi mobil listrik.