Empat Daerah Pantura di Jawa Tengah Diterjang Banjir
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Hujan lebat akibat cuaca ekstrem yang terus mengguyur daerah pantai utara (pantura) Jawa Tengah beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di empat daerah. Banjir melanda Kabupaten Pati, Kudus, Tegal, hingga Kota Semarang.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah, Sarwa Pramana, banjir terparah di Kabupaten Pati. Di sana banjir melanda sejumlah kecamatan yang memaksa warga mengungsi.
"Kita ungsikan korban banjir Pati di empat titik pengungsian. Kebanyakan warga juga kita pindahkan ke balai-balai desa dan sebagian lagi menginap di rumah saudaranya, " kata Sarwa pada Selasa, 14 Februari 2017.
Di Kabupaten Kudus, banjir melanda Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, dan membuat 356 warga mengungsi. Banjir di pemukiman itu terjadi telah dua hari belakangan akibat meluapnya Sungai Juwana dengan ketinggian variatif mulai 50 centimeter hingga satu meter.
Di Desa Jatiwetan, Kecamatan Jati, Kudus, juga dilanda banjir dan membuat sedikitnya 212 orang mengungsi di balai desa setempat.
Banjir juga menerjang Kabupaten Tegal. Banjir disertai retakan tanah berskala besar juga membuat warganya menyelamatkan diri ke lokasi pengungsian.
Lain halnya di Tegal, hujan lebat yang terus-menerus mengguyur di Kota Semarang, mengakibatkan muka air Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) meluap. Kondisi itu membuat ratusan warga di dekat bibir sungai terendam banjir.
Banjir juga merendam jalur Pantura Kaligawe Semarang dan merendam tujuh RW di Keluragan Kaligawe. Banjir juga dan merendam rel perlintasan kereta api di kawasan itu.
Sarwa memperkirakan puncak cuaca ekstrem sampai pertengahan Februari sehingga hampir semua wilayah terkena imbasnya. "Kita minta semua warga waspada akan perubahan cuaca di bulan ini, harus berhati-hati kalau hujan lebat di jalan raya," katanya.
Untuk mengatasi banjir di empat kabupaten itu, BPBD telah mengirim bantuan logistik ke sana. Dia juga sudah membangun pos-posko darurat serta menggelontorkan dana siap pakai kebencanaan.
"Pencairan dana siap pakai dari pusat senilai Rp8,7 Miliar, telah ditransfer 50 persen. Sejumlah wilayah itu dapat bantuan dana bervariasi sesuai kebutuhannya, ada yang Rp50 juta hingga 150 juta," ujarnya. (ren)