Pecalang Ingatkan Munarman Tak Bawa Massa FPI ke Bali

Juru Bicara FPI, Munarman
Sumber :
  • Facebook Munarman

VIVA.co.id - Ketua Forum Pecalang Bali, Made Mudra, menjamin keamanan Munarman, juru bicara Front Pembela Islam (FPI), selama menjalani proses hukum di Bali. Dia mengaku telah mendinginkan tensi emosi pecalang di Bali dalam kasus yang menjerat Munarman.

Polda Bali Bekuk Pelaku Usaha Pegadaian Ilegal di Jembrana

"Kami, pecalang Bali, akan melindungi Munarman selama berada di Bali, selama diperiksa sebagai tersangka. Kami siap menjaganya," kata Mudra di Denpasar pada Rabu, 8 Februari 2017.

Mudra mengaku khawatir ada penyusup yang membahayakan Munarman. Menurutnya, bisa saja pihak yang merasa tidak puas melakukan tindakan yang membahayakan juru bicara FPI itu. Sebagai perangkat keamanan desa adat, Mudra memastikan pecalang siap mengamankan Munarman.

Jelang Muktamar di Bali, PKB Gandeng TNI-Polri hingga Pecalang untuk Pengamanan

"Kami selaku pecalang berkewajiban melindungi siapa pun selama berada di Bali, termasuk Munarman. Biarkan proses hukum berjalan sebagaimana adanya. Yang salah juga akan diproses," ujarnya.

Mudra mengimbau Munarman tak perlu mengerahkan massa FPI untuk mendampinginya dalam pemeriksaan di Kepolisian Daerah Bali. Jika hal itu terjadi, bukan tak mungkin massa FPI akan berhadapan dengan massa ormas di Bali.

Polda Bali Masih Investigasi Ungkap Insiden Helikopter Jatuh Terlilit Tali Layangan

"Kami mengimbau Munarman tidak membawa massa, karena kami menjamin keselamatannya. Kami jamin dia (Munarman) aman selama berada di Bali," kata Mudra.

Munarman dilaporkan kelompok mengatasnamakan Elemen Masyarakat Bali pada 16 Januari 2017. Dia dituduh melecehka dan memfitnah pecalang.

Kelompok Elemen Masyarakat Bali membuat laporan itu berdasarkan video Munarman yang beredar di YouTube berjudul FPI datangi dan tegur Kompas terkait framing berita antisyariat Islam. Hal itu terjadi saat ia dan beberapa anggota ormas mendatangi Kompas pada Kamis, 16 Juni 2016.

Video satu jam 24 menit itu diunggah Markaz Syariah pada 17 Juni 2016. Munarman dalam video itu menyebut pecalang melempari rumah dan melarang muslim salat Jumat.

"Kompas tidak pernah mengkritik pecalang-pecalang di Bali yang kadang-kadang melempari rumah penduduk, melarang orang salat Jumat, enggak pernah ada kritik dari Kompas, bertahun-tahun itu sudah kita saksikan," kata Munarman dalam video itu. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya