Nusron Wahid Cium Aroma Korupsi dalam Pengiriman TKI
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id – Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNPTKI) Nusron Wahid melakukan rapat evaluasi tata kelola, penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia bersama KPK, Jumat, 3 Februari 2017. Selain itu, juga membahas potensi tindak pidana korupsi dalam pengiriman TKI ilegal ke Timur Tengah.
Padahal, kata Nusron, pemerintah sudah memoratorium pengiriman TKI ke negara Timur Tengah. Namun berdasar temuan masih terdeteksi pengiriman secara ilegal.
"Tentu karena ini kan sudah dilarang, tetapi kok masih ada pengiriman, kan (artinya) ada indikasi penyelewengan di sini. Kalau ada potensi penyelewengan, pasti ada potensi korupsinya, ada yang disogok lah istilahnya. Karena masih bisa berangkat mereka," kata Nusron seusai pertemuan di kantor KPK, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 3 Februari 2017.
Nusron melanjutkan, lantaran sudah masif peristiwanya, BNP2TKI memandang penting untuk kerja sama dengan lembaga antikorupsi untuk mengusutnya.
"Ini apakah salah sistem atau salah orangnya," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Irjen (Purn) Basaria Panjaitan mengatakan, banyak kasus korupsi dalam penempatan TKI di luar negeri. Indikasinya mulai saat pengurusan dokumen di daerah, penempatan hingga pulang kembali ke daerah.
"Banyak terjadi kasus yang berhubungan dengan korupsi di dalam pelaksanaan, mulai dari rekrutmen, pembuatan dokumen, penempatan, sampai penyeberangan kembali," kata Basaria beberapa waktu lalu.
Menurut dia, pendapatan paling banyak justru didapat oleh orang-orang yang bermain dalam menempatkan TKI, daripada TKI yang bekerja.
"Penghasilan sindikat ini lebih besar dari narkoba," kata Basaria. Bahkan, Basaria menyebutkan, berdasarkan info dan temuan pihaknya, banyak penyeberangan TKI ilegal dari pelabuhan-pelabuhan tikus di Kepri ke Malaysia.
"Di Kepri banyak pulau, pelabuhan tikus tidak terpantau. Nah, strategi ini yang dimanfaatkan oleh oknum pelaku sindikat trafficking TKI," kata Basaria.