Semeru Ditutup untuk Pendakian karena Banyak yang Rusak
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id - Gunung Semeru di Jawa Timur ditutup untuk pendakian karena banyak bagian hutan atau fasilitas di kawasan itu yang rusak. Gunung itu ditutup sejak 4 Januari dan akan dibuka lagi pada 4 April 2017.
"Alamnya banyak yang rusak, jadi biarkan alam itu tumbuh dulu. Kemudian tanda-tanda rambu pendakian kita perbaiki," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), John Kenedie, pada Rabu, 1 Februari 2017.
John mengungkapkan aparatnya sedang membangun pos untuk memantau para pendaki dan mengurangi potensi pendaki hilang atau kecelakaan. Fasilitas di wilayah Semeru, seperti toilet, juga diperbaiki.
"Di Semeru kita perbaiki toilet dan shelter. Seperti toilet yang ada di Ranukumbolo, kondisinya sudah jelek betul. Sekarang kita renovasi," lanjut John.
Kini sedang musim hujan dan angin kencang sehingga banyak pohon tumbang yang menutupi jalan. Bahkan petugas Balai Besar TNBTS belum bisa menuju Semeru karena cuaca ekstrem, pohon yang tumbang akan dibersihkan.
"Mudah-mudahan 4 April sudah beres; alamnya sudah kembali, dan kita berdoa agar tidak ada lagi pendaki tersesat," katanya.
Balai Besar TNBTS mencatat sebanyak 185.245 pendaki lokal dan 1.466 pendaki mancanegara di Semeru pada 2015. Jumlah pendaki lokal turun pada 2016, yakni 146.064 orang, namun pendaki mancanegara meningkat sebanyak 1.749 orang. (ren)