SBY: Salah Saya Apa Disadap
- Anwar Sadat
VIVA.co.id – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, sempat heran dengan informasi penyadapan terhadap dirinya yang diduga telah berlangsung lama. Bahkan sejak November 2016, dia sudah mendapat informasi kalau teleponnya dan orang terdekatnya sudah disadap.
"November tahun lalu, setelah dari keliling Jawa Tengah, saya diberitahu agar hati-hati telepon bapak dan anggota tim lain disadap. Satu bulan lalu, sahabat dekat saya tak berani terima telepon saya karena diingatkan orang di lingkungan pemerintah agar hati-hati telepon disadap," kata SBY dalam keterangan pers di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Febuari 2017.
Karena penyadapan ini, SBY menuturkan kalau sahabatnya itu sampai takut melakukan komunikasi dengan dirinya menggunakan telepon. Karena itu, sahabatnya itu sampai mengirim utusan bila ingin melakukan komunikasi.
"Sehingga kalau ingin menyampaikan pesan, ia mengirim utusan, caraka," katanya.
Tapi SBY tidak yakin, dia merasa tidak memiliki salah. Apalagi dia adalah mantan presiden yang mendapat pengawalan dari Paspampres.
"Salah saya apa? Seorang mantan presiden yang jelas mendapat pengamanan Paspampres, tidak hanya orangnya, tapi juga kegiatannya, sehingga saya antara yakin tak yakin, apa iya saya disadap," katanya.