Imam Besar Istiqlal: Pemikiran Radikalisme Bisa Dikurangi
- VIVA.co.id/Syaefullah
VIVA.co.id – Pemahaman agama yang mendalam menjadi salah satu langkah antisipasi pemikiran radikal. Dengan itu, setiap orang tidak akan mudah untuk bergabung dalam organisasi apa pun yang mengedepankan konsep radikalisme.
"Semakin dalam pemahaman orang terhadap agama masing-masing. Maka akan berkurang untuk radikalisme itu," kata Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta Selatan, Selasa, 31 Januari 2017.
Dengan pemahaman agama secara komprehensif, lanjut Nasrudin, maka ini akan menjadi cara efektif untuk mencegah paham radikal termasuk keinginan untuk bergabung dengan ISIS.
"Kalau kampus kemasukan hal-hal yang bisa bahayakan keutuhan bangsa, memang harus diberikan semacam early warning. Sistem pencegahan yang efektif untuk mencegah kekuatan yang kontraproduktif," katanya.
Belum lama ini, Kepolisian menyebutkan bahwa pola perekrutan ISIS kini telah menyebar hingga ke kampus-kampus. Ia menyasar kaum intelektual. Salah satu contohnya adalah terungkapnya seorang mantan pejabat Kementerian Keuangan yang hendak bergabung dengan ISIS.
"Para perekrut ini sudah masuk ke kampus-kampus. Tidak semua ya. (Tapi) Lewat acara di masjid kampus. Ini hasil pemeriksaan tim Detasemen Khusus," kaa Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Rikhwanto. (mus)