Polisi: Perekrut ISIS Telah Masuk ke Kampus-kampus
VIVA.co.id – Kepolisian Republik Indonesia mengungkapkan bahwa perekrutan Warga Negara Indonesia menjadi anggota kelompok Islam radikal di Suriah dan al-Syam atau ISIS telah menjamah lingkungan kampus. Sasaran mereka adalah kelompok intelektual.
Keyakinan ini didasari oleh terungkapnya seorang mantan pegawai Kementerian Keuangan berinisial TUAB. Dia baru-baru ini bersama keluarganya ditangkap militer Turki lantaran hendak bergabung dengan ISIS.
"Jadi, para perekrut ini sudah masuk ke kampus-kampus. Tidak semua ya. Lewat acara-acara di masjid kampus. Ini hasil pemeriksaan tim Detasemen Khusus," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto, Jumat 27 Januari 2017.
Karena itu, Rikwanto berharap ke depannya tidak ada lagi perekrutan yang terjadi terhadap kaum intelektual yang bisa terekrut. Seperti halnya yang dialami oleh TUAB.
"Karena kita berfikiran mereka cukup rasional dalam berfikir, cukup logis, seharusnya bisa menolak mana yang pantas mana yang tidak patut mana yang harus dihindarkan," ujarnya.
Pada Rabu malam, 25 Januari 2017, TUAB beserta empat anggota keluarganya langsung “dijemput” tim Detasemen Khusus 88 Antiteror usai dideportasi oleh Turki atas dugaan hendak bergabung dengan ISIS.
Pria yang telah mengundurkan diri dari PNS Kementerian Keuangan itu mengaku telah menjual seluruh harta bendanya untuk berangkat ke Turki menuju Suriah. (ren)