Fahri Hamzah Disemprot Aktivis Antikekerasan Perempuan
- VIVA.co.id/Twitter
VIVA.co.id – Politikus Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah menuai kritik tajam dari sejumlah pihak atas pernyataan terkait tenaga kerja Indonesia.
Ini bermula dari unggahan status jejaring sosial twitter milik Wakil Ketua DPR itu pada Selasa, 24 Januari 2017. Status yang belakangan dihapus oleh Fahri Hamzah itu bertuliskan, "Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela."
Tak pelak, status itu pun langsung menuai kecaman. Sebabnya, Fahri seperti menyiratkan tidak ada penghargaan sedikit pun bagi TKI yang selama ini sering disebut sebagai pahlawan devisa.
Kecaman dan kritikan pun mengalir deras. Beberapa netizen yang sempat menyimpan gambar tweet yang dihapus itu pun menampilkan ulang unggahan Fahri Hamzah.
Anis Hidayah, Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat Migrant Care bahkan langsung menyindir ucapan Fahri tersebut.
Tak ada yg mengemis,mrk bekerja sbg PRT diluar negeri scr terhormat. Apakah anda sdh memartabatkan mrk? Revisi UU TKI jln ditempat sjak 2010 https://t.co/kOxyFvfYfM
— anis hidayah (@anishidayah) 24 Januari 2017
Setelah sy komplain, twitnya @Fahrihamzah yg menghina TKI lgsg dihapus.
— anis hidayah (@anishidayah) 24 Januari 2017
Ini twitnya @Fahrihamzah yg tiba2 dihapus setelah sy komplain krn merendahkan martabat TKI. Untung ada yg screen, jd msh kesimpan pic.twitter.com/VxoVlliq31
— anis hidayah (@anishidayah) 24 Januari 2017
Pak @Fahrihamzah anda terpilih dr dapil NTB. NTB daerah pengirim buruh migran terbesar seluruh ind. Jd yg anda wakili anda anggap pengemis?
— anis hidayah (@anishidayah) 24 Januari 2017
Pak @Fahrihamzah konvensi ILO 189 ttg kerja layak bg PRT diadopsi 2011. Melalui konvensi tsb,PRT diakui sbg pekerja formal yg dijamin haknya
— anis hidayah (@anishidayah) 24 Januari 2017
Alhasil, berondongan kecaman pun mengalir deras ke linimassa Fahri Hamzah. Termasuk aktivis anti kekerasan perempuan asal Indonesia yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Penasihat Pemberdayaan Korban Penyintas Perdagangan Manusia Gedung Putih, Amerika Serikat, Shandra Waworuntu.
Lewat jejaring sosial twitter, aktivis anti perdagangan manusia ini ikut menyemprot pernyataan Fahri Hamzah.
Saya, Anak bangsa ke luar negeri untuk bekerja @Fahrihamzah @jokowi bukan mengemis menjadi BABU, tolong diralat! Anda menghina Anak bangsa pic.twitter.com/gxkafT0vQw
— Shandra Woworuntu (@shandraVoH) 24 Januari 2017
@Fahrihamzah permintaan maaf kamu ditunggu oleh jutaan TKI di luar negeri. Pak Presiden @jokowi @DPR_RI mohon pencerahan terhadap bapak itu
— Shandra Woworuntu (@shandraVoH) 24 Januari 2017
Sementara itu, Fahri Hamzah dalam linimassanya tetap berkilah, bahwa apa yang disampaikannya itu sebagai perumpamaan saja. Ia berdalih, bahwa pernyataannya itu untuk mengingatkan publik, bahwa ada masalah lain yang kini mendesak.
Tak dirinci apa masalah itu. Namun berikut sejumlah cuitan Fahri Hamzah yang merespons kritik keras dari sejumlah kalangan terkait statusnya soal TKI.
Istilah mengemis itu bukan untuk semua mbak..saya tahu kasus buruh migran karena saya ketua TIMWAS TKI. https://t.co/s8JzdyqaXA
— Fahri Hamzah (@Fahrihamzah) 24 Januari 2017
Dari yang dibunuh, disekap, dihamili, disiksa, dll...mulai dari mencari, sampai minta ganti rugi..maka sy terpilih terus. https://t.co/wlX7C9yaea
— Fahri Hamzah (@Fahrihamzah) 24 Januari 2017
Saya menyebut anak bangsa mengemis karena ada yang lebih ekstrem dijual dan diperbudak.
— Fahri Hamzah (@Fahrihamzah) 24 Januari 2017
Baiklah,
— Fahri Hamzah (@Fahrihamzah) 24 Januari 2017
Marah Aja terus..
Gapapa..
Aku minta maaf atas kemarahan kalian..
Kalau belum maksimal untuk buruh migran akan saya tingkatkan...pola temuannya sudah ada.
— Fahri Hamzah (@Fahrihamzah) 24 Januari 2017