Sultan Minta Warga Tak Khawatir Soal Isu Serangan Anthrax
VIVA.co.id – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Bawono X meminta, warga untuk tidak mengkhawatirkan isu mengenai serangan penyakit Anthrax di daerah itu.
"Kita tunggu hasil lab. Jadi saya minta masyarakat jangan cemas dan khawatir," kata Sultan, Selasa, 24 Januari 2017.
Sejauh ini, dirinya mengaku belum menerima kepastian soal hasil uji laboratorium terhadap warga yang diduga terpapar anthrax.
"Saya masih menunggu hasil lab sebelum mengambil langkah atau tindakan lebih lanjut," katanya.
Sri Paku Alam IX, Wakil Gubernur Yogyakarta juga mengimbau masyarakat tidak panik terkait informasi sebaran Anthrax di Yogyakarta. "Masyarakat tidak perlu berlebihan. Pemangku kepentingan sudah melakukan tindakan seperlunya terutama pada daerah suspect anthrax," katanya.
Pasien sembuh
Sementara itu, laporan terkini dari Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta menyebutkan bahwa 16 warga yang diduga terjangkiti anthrax sudah dinyatakan membaik.
"Enambelas warga yang terkena anthrax sudah sembuh. Warga di Kulonpogo dan masyarakat luas jangan risau atas kejadian ini," kata Asisten Bidang Pembangunan Kabupaten Kulonprogo Triyono.
Menurutnya, sejak beredarnya dugaan anthrax, pihaknya sudah melakukan langkah penanganan dan memberikan penjelasan kepada masyarakat.
"Kepada masyarakat kami imbau tidak menyembelih ternak yang sakit dan sempoyongan, apalagi mengkonsumsi dagingnya," kata Triyono.
Ketua Tim Respon Cepat Waspada Anthrax Universitas Gajah Mada, Riris Andono Ahmad menyebutkan, jika pihaknya telah membantu melakukan penyelidikan terkait indikasi serangan anthrax di Kulonoprogo.
"Saat ini tim sudah mulai membatnu upaya penyelidikan epidemilogi bersama instansi terkait di Kulonprogo," kata Riris.
Menurutnya, serangan anthrax beberapa tahun lalu memang pernah muncul di Kabupaten Sleman. Hanya saja kasus itu hanya menyerang hewan ternak, bukan manusia. (mus)