Tiga Korban Pendidikan Mapala di UII Diduga Alami Kekerasan

Ilustrasi/Logo Mapala UNISI Yogyakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Instagram @mj.adiutama

VIVA.co.id – Tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang tewas usai mengikuti pendidikan dan latihan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) diduga mengalami tindak kekerasan sebelum kematiannya.

Pesan Rektor IBI Kesatuan Bogor saat Wisuda Periode 2023-2024 dengan 671 Wisudawan

Dugaan ini didapat dari investigasi yang dilakukan oleh UII sejak Sabtu, 21 Januari 2017. Tak cuma itu, dugaan ini juga dikuatkan oleh pengakuan rekan tiga korban yang juga mengikuti kegiatan serupa.

Menurut Rektor UII, Harsoyo, upaya investigasi dan pendalaman informasi terus dilakukan pihaknya. Ia memastikan jika memang dugaan itu kemudian terbukti maka akan ada tindakan tegas.

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

"UII berkomitmen untuk penegakan hukum dan siap membantu melancarkan jalannya penyelidikan oleh pihak berwenang," kata Harsoyo, Selasa, 24 Januari 2017.

Hingga kini, UII masih mengupayakan langkah antisipasi dampak terhadap 34 peserta pendidikan Mapala lainnya. UII telah berkomunikasi intensif dan mendorong peserta melakukan pemeriksaan kesehatan ulang secara menyeluruh.

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Terutama jika ada indikasi tidak wajar pada kesehatan peserta. "Kita juga menyiapkan krisis center bagi peserta dan pihak keluarga," katanya.

Sebelumnya, ada tiga orang mahasiswa UII yang meninggal usai mengikuti pendidikan dan latihan yang diselenggarakan Mapala UNISI di Gunung Lawu sejak 13 Januari hingga 20 Januari 2017 dengan total peserta 37 orang.

Masing-masing mahasiswa itu yakni, Muhammad Fadli (19), Syait Asyam (19) dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20). Ketiganya diduga keletihan akibat kegiatan yang diikutinya dan kemudian meninggal usai pendidikan. (ase)

Peraih Program Indofood Riset Nugraha (IRN)

Berani Berinovasi dan Menginspirasi Dunia, Ini Peran Pemuda dalam Transformasi Pangan

Generasi muda, sebagai pelopor inovasi, diharapkan dapat menciptakan solusi berbasis potensi lokal untuk menjawab berbagai tantangan.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024