Bocah Meninggal Dunia di Yogyakarta, Diduga Kena Antraks
- NIH
VIVA.co.id – Rumah Sakit Dr. Sardjito, Yogyakarta, membenarkan kabar adanya pasien anak-anak usia delapan tahun yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan. Rumah sakit belum memastikan anak tersebut meninggal akibat penyakit yang diduga antraks.
Mereka juga membantah bahwa saat ini tengah merawat 15 pasien yang diduga tertular penyakit tersebut.
Kepala Bidang Hukum dan Humas RS Dr. Sardjito, Trisno Heru Nugroho, menjelaskan kronologi pasien yang meninggal dunia. Pada 31 Desember 2016, rumah sakit menerima pasien anak laki-laki warga Kabupaten Sleman, rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.
"Saat tiba, kondisi pasien panas tinggi dan kesadaran mulai menurun. Pasien langsung dirawat di ruang PICU (pedriatic intensive care unit)," kata Heru, Jumat 20 Januari 2017.
Selama perawatan, pasien mendapatkan pemeriksaan menyeluruh. Namun, setelah dirawat selama enam hari, nyawa pasien tak tertolong.
"Sampai hari ini, penyakit pasien sedang didata, diagnosis penyebabnya. Hasilnya akan kami umumkan empat hari lagi," ungkapnya.
Dinas Kesehatan Sleman juga turun ke lapangan, untuk melakukan investigasi ke pihak keluarga pasien dan juga tetangga. "Jadi, kami terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sleman, untuk memastikan penyakit dari pasien," ujarnya.