Seribu Santri dan Ulama Tuntut GMBI Dibubarkan

Lebih seribu orang mengatasnamakan santri dari sejumlah pesantren di Garut berunjuk rasa di kantor DPRD setempat pada Jumat, 20 Januari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id - Lebih dari seribu orang mengatasnamakan santri dari sejumlah pesantren di Garut berunjuk rasa di kantor DPRD setempat pada Jumat, 20 Januari 2017.

5 Wisata Alam Paling Hits di Bandung Cocok untuk Healing Bareng Teman

Massa yang mengatasnamakan Himpunan Santri Garut (Hisgar) itu menuntut organisasi Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kabupaten Garut dibubarkan. Massa juga meminta induk organisasi GMBI dibubarkan.

Para pengunjuk rasa yang sebelumnya berkumpul di Lapangan Otto Iskandar Dinata dan berjalan sejauh dua kilometer ke kantor DPRD bertahan di tengah guyuran hujan. "Kami tak gentar, kami datang ke sini dari tempat jauh untuk menuntut agar GMBI dibubarkan," ujar seorang orator dalam unjuk rasa itu.

FPI Bakal Gelar Aksi Reuni Akbar 411, Habib Syakur Bilang Begini

Sebagian demonstran diterima anggota DPRD Garut di ruangan Rapat Paripurna. Para santri dan ulama menuntut DPRD dan Bupati Garut agar memberikan rekomendasi kepada Menteri Dalam Negeri supaya membubarkan GMBI.

Para pengunjuk rasa menuding GMBI telah menghina ormas Islam beserta umat Islam. Mereka juga menyerukan umat Islam se-Indonesia bersatu untuk menuntut pembubaran GMBI.

1.904 Aparat Gabungan Kawal Aksi FPI Gelar Reuni 411, Pengalihan Arus Situasional

"Buktikan bahwa umat Islam siap bersatu demi tegaknya keadilan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim," katanya.

Tuntutan pembubaran GMBI itu menyusul peristiwa bentrokan massa organisasi itu dengan Front Pembela Islam (FPI) di Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 12 Januari 2017.

Tak lama kemudian terjadi penganiayaan seorang simpatisan FPI oleh orang tak dikenal setelah massa berdemonstrasi di Markas Polda. Penganiaya sempat disebut anggota atau simpatisan GMBI tetapi Kepala Polda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan, menyangkalnya. (ase)

Ilustrasi selingkuh

Anggota DPRD Partai Demokrat Diduga Selingkuh, Pengakuan Mengejutkan Pembunuh Wanita tanpa Kepala

Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Partai Demokrat, Candra Kusuma sedang disorot dalam artikel News VIVA sepanjang Rabu, 6 November 2024. Sebab, Candra Kusuma diduga terli

img_title
VIVA.co.id
7 November 2024