Tangisan Istri Wiji Thukul Lihat Film Perjuangan Sang Suami

Istri Wiji Thukul menangis menyaksikan film tentang perjuangan suaminya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq

VIVA.co.id – Dyah Sujirah, istri aktivis HAM Wiji Thukul, menyaksikan pemutaran perdana film berjudul “Istirahatlah Kata-kata” di bioskop Grand 21, Solo Grand Mall (SGM), Surakarta, pada Kamis 19 Januari 2017.

Aktivis 98 Soroti Tantangan Geopolitik Dunia yang Makin Penuh Friksi

Pemutaran film tentang perjuangan Wiji Thukul itu juga disaksikan sejumlah aktivis 98. Acara nonton bareng tersebut dikoordinir oleh salah satu teman Wiji Thukul yang juga sesama aktivis 98, Prijo Wasono.

Dyah, yang dikenal dengan nama Sipon, datang terlambat ke bioskop. Film tersebut diputar sesuai jadwal pada pukul 14.30 WIB, hanya saja Sipon datang sekitar 30 menit kemudian. Kedatangan Sipon pun langsung disambut dengan pelukan dari rekan-rekan aktivis 98.

Rampai Nusantara: Ramadan Bisa Jadi Momentum Rawat Persatuan Pasca-pemilu

Setelah masuk ke studio, Sipon pun duduk berdampingan dengan para sahabatnya. Ketika film memasuki babak penutupan, Sipon tak kuasa menahan tangis. Tak ayal, sejumlah teman aktivis yang duduk di dekatnya langsung memeluknya.

Tangisan Sipon atau Mbak Pon masih terlihat hingga ia keluar dari pintu studio?. Sejumlah rekan-rekan aktivis silih berganti memeluk dan menguatkan wanita yang telah ditinggal sang suami tanpa kabar selama 19 tahun itu.

Relawan Ganjar-Mahfud Dianiaya Oknum TNI, Aktivis 98 Desak Panglima TNI Lakukan Ini

Usai menonton film garapan Yoseph Anggi Noen tersebut, Sipon mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan film itu. "Saya berterima kasih kepada teman-teman semua atas bantuan terwujudnya film itu," katanya sambil terisak.

Dia berharap peristiwa seperti suaminya yang diduga dihilangkan pada 98 silam tidak terulang lagi. "Sedih rasanya buat yang ditinggalkannya. Jangan sampai kalian mengalami hal serupa seperti yang kami alami," ujarnya.

Sementara itu, koordinator acara nobar, Prijo Wasono, mengungkapkan, selain  teman-teman aktivis 98, acara nobar pemutaran perdana film ini dihadiri sekitar 80 orang mahasiswa. "Adik-adik mahasiswa juga banyak," ujar Prijo. (ren)

Peringatan 26 tahun reformasi dan napak tilas pelanggaran HAM era Orde Baru

Peringati 26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kekejaman Orba Tak Boleh Dilupakan

Aktivis 98 menggelar peringatan 26 tahun reformasi dan napak tilas pelanggaran HAM era Orde Baru pada hari ini.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2024