Rizieq Bantah Klaim Kapolda Tak Ada Kekerasan GMBI ke FPI
- REUTERS/Iqro Rinaldi
VIVA.co.id – Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab membantah pernyataan Kapolda Jawa Barat bahwa tidak ada aksi anarkis yang dilakukan oleh Gerakan Masyarakat Bawah Indonesida (GMBI) kepada FPI.
"Seluruh rekaman kekerasan di-upload ke media sosial oleh masyarakat, itu kan membuktikan. Kok justru Kapolda bilang FPI anarkis, fakta di lapangan kami tidak anarkis," kata Rizieq saat bertemu Komisi III DPR, Selasa 17 Januari 2017.
Rizieq juga menuduh Kapolda Jabar membenarkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh GMBI kepada FPI, karena FPI sering melakukan aksi kekerasan selama ini.
"Selama ini FPI anarkis itu kan persoalan lain. Dulu FPI anarkis itu jadi pembenaran Kapolda Jawa Barat," ujar dia.
Rizieq juga memprotes kebohongan publik yang dilakukan Humas Polda Jawa Barat. Humas Polda Jawa Barat membohongi publik bahwa pimpinan pusat Muhammadiyah kota Bandung mengecam aksi FPI tersebut.
"Humas Polda Jawa Barat lakukan kebohongan publik, atas namakan pimpinan PP Muhammadiyah Bandung. Muhammadiyah kecam FPI. Tapi Muhammadiyah bantah tak pernah kecam FPI dukung Amar Ma'ruf Nahi mungkar," kata Ketua Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) itu.
Sebelumnya, Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan, mengklarifikasi kabar tentang anggota organisasi massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) memukuli simpatisan Front Pembela Islam (FPI) di Bandung, kemarin.
Menurut Anton, memang ada keributan antarsimpatisan ormas di halaman satu rumah makan Ampera di Bandung kemarin. Tetapi itu bukan anggota GMBI dengan FPI, melainkan simpatisan ormas lain dengan anggota FPI.
"Tidak satu pun anggota GMBI yang melakukan kekerasan atau terlibat keributan dengan mereka (FPI)," kata Anton kepada wartawan di Markas Polda Jabar di Bandung pada Jumat, 13 Januari 2017.
"Memang ada sedikit keributan, yaitu di (Rumah Makan) Ampera, tetapi (itu terjadi karena) sebelumnya ada salah satu anggota ormas yang bukan GMBI yang saat itu dipukuli dan dibacok oleh anggota FPI. Dua orang (korban), dan satu orang dipukul pakai balok."
(mus)